SuaraJatim.id - Pelaku begal yang ditembak mati polisi, M Hartono, dalam melakukan aksinya kerap bersama Nova Rinaldy. Kini Nova Rinaldy telah dilumpuhkan petugas setelah ditembak kakinya karena melarikan diri saat ditangkap.
Dalam melakukan aksinya, duo begal ini dikenal sadis karena sering melukai korbannya. Setiap beraksi mereka selalu membawa senjata tajam.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho mengatakan setelah berhasil merampas motor milik korban, para pelaku menjual motor rampasan tersebut ke wilayah Madura.
"Komplotan ini beraksi di seluruh wilayah Surabaya dan sekitarnya. Mereka seperti alap-alap, pindah-pindah dan mobile. Diketahui ada yang lengah dia akan beraksi. Setelah itu motor yang di rampas di jual ke Madura," kata Sandi saat rilis di RSUD dr Soetomo Surabaya pada Jumat (6/12/2019).
Baca Juga: Polisi Tembak Mati Residivis Pelaku Begal yang Lukai Korbannya Hingga Cacat
Sementara itu, Noval Rinaldy mengaku motor hasil begal dijual ke Pulau Madura dengan harga murah.
"Dijual ke Madura, saya dapat bagian Rp 1,2 juta saja," akunya.
Noval yang juga bekerja sebagai sales kartu kredit, mengatakan uang hasil begal tersebut rencananya akan digunakan untuk jajan menjelang perayaan tahun baru.
"Uangnya saya buat jajan tahun baru, sisanya saya kasihkan ke istri," katanya.
Korban Begal Terpaksa Diamputasi
Baca Juga: Begal Nyamar jadi Penumpang, Tikam Leher Sopir GrabCar, Mobil Dibawa Kabur
Sementara itu, korban begal sadis yang kini dirawat di RSUD dr Soetomo harus menjalani amputasi di bagian kaki dan tangannya akibat luka bacok.
Humas RSUD dr Soetomo Surabaya Pesta Parulian mengatakan, kekinian kondisi korban sudah mulai membaik. Namun, masih ada faktor psikis yang masih harus mendapatkan perawatan secara intensif.
"Keadaan korban lebih baik dari kemarin. Cuma ada faktor psikis yang harus dirawat ke depan karena dia kehilangan kaki dan tangannya yang terpaksa dilakukan amputasi," ujarnya saat dihubungi pada Jumat (6/12/2019).
Pesta menjelaskan, kaki dan jari tangan korban yang hampir putus terpaksa diamputasi akibat luka yang diterima korban cukup parah.
"Karena tidak bisa lagi di-repair maka dilakukan amputasi engkel sebelah kanan, dilakukan jahit di daerah belakang lututnya. Empat jari kanannya juga terpaksa harus dikorbankan dan dilakukan penjahitan di otot dan luka daerah atas tangannya," jelas Pesta.
Selain itu, korban juga masih mengalami traumatik amputasi di engkel atau telapak kaki. Lantaran itu, korban terus menjalani perawatan untuk pemulihan.
Berita Terkait
-
Polisi Tembak Mati Residivis Pelaku Begal yang Lukai Korbannya Hingga Cacat
-
Pencuri Ini Tega Libatkan Anak Kandung yang Berumur 7 Tahun dalam Aksinya
-
Begal Nyamar jadi Penumpang, Tikam Leher Sopir GrabCar, Mobil Dibawa Kabur
-
Dijenguk Kapolrestabes Surabaya, Ibu Balita JA Ceritakan Kondisi Anaknya
-
Dua Pengedar Sabu yang Ditembak Mati Disebut Sempat Kelabui Polisi
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
Terkini
-
Bukan Cuma Bikin Tembok Bergetar, Sound Horeg Picu Konflik Sosial, Pemprov Jatim Turun Tangan!
-
Transaksi Misi Dagang NTB Tertinggi Raih Rp 1,068 Triliun: Gubernur Khofifah Optimis Peluang Usaha
-
Bantuan Sosial BSU 2025 Disalurkan BRI dalam 3 Tahap, Efisien dan Tepat Sasaran
-
Alasan KPK Periksa Gubernur Khofifah di Polda Jatim, Bukan di Gedung KPK
-
Gubernur Khofifah Apresiasi Masyarakat Asal Jatim di NTB: Kualitas SDM Mengalami Peningkatan Dahsyat