Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 06 Desember 2019 | 15:30 WIB
Pelaku begal yang ditangkap petugas Polrestabes Surabaya memberikan keterangan saat gelar kasus di RSUD dr Soetomo pada Jumat (6/12/2019). [Suara.com/Arry Saputra]

SuaraJatim.id - Pelaku begal yang ditembak mati polisi, M Hartono, dalam melakukan aksinya kerap bersama Nova Rinaldy. Kini Nova Rinaldy telah dilumpuhkan petugas setelah ditembak kakinya karena melarikan diri saat ditangkap.

Dalam melakukan aksinya, duo begal ini dikenal sadis karena sering melukai korbannya. Setiap beraksi mereka selalu membawa senjata tajam.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho mengatakan setelah berhasil merampas motor milik korban, para pelaku menjual motor rampasan tersebut ke wilayah Madura.

"Komplotan ini beraksi di seluruh wilayah Surabaya dan sekitarnya. Mereka seperti alap-alap, pindah-pindah dan mobile. Diketahui ada yang lengah dia akan beraksi. Setelah itu motor yang di rampas di jual ke Madura," kata Sandi saat rilis di RSUD dr Soetomo Surabaya pada Jumat (6/12/2019).

Baca Juga: Polisi Tembak Mati Residivis Pelaku Begal yang Lukai Korbannya Hingga Cacat

Sementara itu, Noval Rinaldy mengaku motor hasil begal dijual ke Pulau Madura dengan harga murah.

"Dijual ke Madura, saya dapat bagian Rp 1,2 juta saja," akunya.

Noval yang juga bekerja sebagai sales kartu kredit, mengatakan uang hasil begal tersebut rencananya akan digunakan untuk jajan menjelang perayaan tahun baru.

"Uangnya saya buat jajan tahun baru, sisanya saya kasihkan ke istri," katanya.

Korban Begal Terpaksa Diamputasi

Baca Juga: Begal Nyamar jadi Penumpang, Tikam Leher Sopir GrabCar, Mobil Dibawa Kabur

Sementara itu, korban begal sadis yang kini dirawat di RSUD dr Soetomo harus menjalani amputasi di bagian kaki dan tangannya akibat luka bacok.

Humas RSUD dr Soetomo Surabaya Pesta Parulian mengatakan, kekinian kondisi korban sudah mulai membaik. Namun, masih ada faktor psikis yang masih harus mendapatkan perawatan secara intensif.

"Keadaan korban lebih baik dari kemarin. Cuma ada faktor psikis yang harus dirawat ke depan karena dia kehilangan kaki dan tangannya yang terpaksa dilakukan amputasi," ujarnya saat dihubungi pada Jumat (6/12/2019).

Pesta menjelaskan, kaki dan jari tangan korban yang hampir putus terpaksa diamputasi akibat luka yang diterima korban cukup parah.

"Karena tidak bisa lagi di-repair maka dilakukan amputasi engkel sebelah kanan, dilakukan jahit di daerah belakang lututnya. Empat jari kanannya juga terpaksa harus dikorbankan dan dilakukan penjahitan di otot dan luka daerah atas tangannya," jelas Pesta.

Selain itu, korban juga masih mengalami traumatik amputasi di engkel atau telapak kaki. Lantaran itu, korban terus menjalani perawatan untuk pemulihan.

"Dia juga mengalami traumatik amputasi di regio palmal manus. Sekarang pasien dirawat di ruang biasa dan cukup stabil. Hanya saja tidak mau dikunjungi karena mungkin dia masih trauma," katanya.

Sebagai informasi, korban begal sadis yang terpaksa harus diamputasi ini bernama Slamet Efendi. Ia menjadi korban begal bersama seorang wanita bernama Wiwin Widayati.

Saat Rabu (4/12/2019) dini hari, Slamet Efendi yang tengah mengendarai motor Scoopy bernopol S 4465 BX mengantarkan pulang Wiwin di daerah Satelit Selatan, Sukomanunggal tiba-tiba diadang dua pembegal bersenjata tajam.

Karena berusaha membela diri, Slamet terkena sabetan celurit hingga mengenai kaki dan tangannya. Dengan terpaksa luka bekas sabetan tersebut harus dilakukan amputasi karena kondisi yang cukup parah.

Kontributor : Arry Saputra

Load More