Sepanjang jalan masuk dusunya dia tanamai pohon turi atas ijin warga, jika berbunga dan siap panen wargapun merelakan bunganya dipetik untuk dijual dipasar. Apalagi turi berbunga sepanjang tahun dan tidak mengenal musim.
"Saya perbaiki jalan rusak agar bisa bermanfaat untuk warga lainnya. Setiap hari saya lalui apalagi malam hari saat istri saya berangkat ke pasar untuk jual kembang Turi,"ujar Muji, diamini sejumlah warga yang ada di ruang tamunya.
Kepedulian pada lingkungan dan jiwa sosial tinggi, yang membawa Muji naik derajat dari penggali kubur menjadi seorang kepala desa.
Dia berhasil mendapatkan sebanyak 1284 suara dari sekitar 5.473 daftar pemilih di desanya.
Baca Juga: Bapak dan Anak Bertarung di Pilkades Kabupaten Tangerang
Hebatnya, dia bisa unggul melawan tiga kandidat lain yang bertitel sarjana termasuk petahana. Di mata warga, kejujuran dan jiwa sosial tinggi Mujiadi adalah modal untuk mengantarkannya menjadi orang nomor satu di desanya.
"Kita memang tidak menyangka, orang kecil dan hanya petani bisa menang dalam Pilkades. Kami berharap ditangannya desa kami lebih maju lagi," ujar Sutrisno, warga desa Pagerwojo kepada Jatimnet.com--jaringan Suara.com.
Warga lain, Dwi Hariadi yang ditemui Jatimnet.com di lokasi mengaku diluar dugaan Muji menang di pilkades. Apalagi lawan-lawannya di ajang pemilihan adalah orang berpendidikan tinggi.
Mereka juga mahir dalam berpidato maupun berdebat. Bahkan ada yang berkoar memenangi ajang Pilkades karena sudah mengantongi 60 persen suara pemilih. Tapi fakta berkata lain, bahwa materi dan pendidikan tinggi bukan jaminan menjadi terpilih.
"Dia bukan kader partai dan tidak pakai uang sama sekali untuk cari dukungan. Namun pemilih tahu pilihan mereka adalah orang yang telah menanamkan jiwa sosial sejak lama. Warga desa semakin cerdas memilih pemimpin sekarang," kata Dwi, menilai kemenangan sang penggali kubur ini.
Baca Juga: Keren! Kalah Dalam Pilkades, Calon Kades Gagal Ini Tetap Gelar Dangdutan
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
-
Maskapai Rela Turunkan Harga Tiket Pesawat Selama Libur Nataru
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
Terkini
-
Pilkada Situbondo: Petahana Ucapkan Selamat, Akui Kekalahan?
-
Terungkap! Rahasia di Balik Pembunuhan Sadis yang Menggemparkan Gresik
-
Komisi E DPRD Jatim Soroti Fenomena Guru Takut Dipolisikan
-
Kebakaran Panti Pijat Emperor Spa Surabaya, 2 Terapis Sesak Napas
-
Tim Khofifah-Emil Rekap Dokumen C Hasil dari Saksi, Sama dengan Quick Count?