SuaraJatim.id - Potensi banjir besar seperti yang melanda di wilayah Jabodetabek ternyata dimungkinkan terjadi di Provinsi Jawa Timur (Jatim). Hal itu dimungkinkan terjadi karena ada dua sungai besar yang mengalir dan melingkari daerah-daerah di Jatim.
Dua sungai tersebut yakni, Sungai brantas, yang berhulu di Kota Batu serta melewati Kota Surabaya, dan Bengawan Solo yang berhulu di Jawa Tengah (Jateng) dan melintas di sejumlah daerah di Jatim.
“Dari dua sungai ini yang wajib diwaspadai adalah sungai Bengawan Solo. Karena DAS-nya luas sementara hanya ada satu bendungan Gajah Mungkur di Wonogiri. Karena bendungan ini selain fungsi lainnya juga berfungsi sebagai pengendali banjir, cuma kendalanya ini satu-satunya,” kata Profesor Bidang Ilmu Manajemen dan Rekayasa Sumber Daya Air Universitas Brawijaya (UB) Malang Prof Dr Ir Pitojo Tri Juwono seperti dilansir Beritajatim.com-jaringan Suara.com pada Kamis (2/1/2020).
Dikatakannya, jika elevasi air Waduk Gajah Mungkur penuh, sementara curah hujan masih tinggi dengan potensi banjir dari hulu, maka suka atau tidak suka air akan terkirim ke hilir.
“Maka badan sungai mulai Solo, Ngawi, Bojonegoro Lamongan, Babat, Gresik dan seterusnya harus mampu menampung kiriman air dari hulu ini. Termasuk anak-anak sungainya, ini yang riskan sekali kemungkinan ada potensi banjir di hilir karena hanya ada satu bendungan,” ujar Dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Lantaran itu, Pitojo mengimbau pihak terkait untuk mengantisipasi pengendalian aliran sungai di hilir. Caranya, mulai dari normalisasi sungai, hingga membuat sudetan.
Hal tersebut disampaikannya, karena tidak ada potensi topografi lagi yang bisa digunakan untuk membangun bendungan ke arah hilir.
“Jadi lebih mengkhawatirkan Bengawan Solo. Beda dengan Sungai Brantas yang banyak bendungan sejak hulu, anak-anak sungainya pun banyak bendungan. Mulai dari Bendungan Selorejo, Sutami, dan masih banyak bendungan lain," katanya.
Baca Juga: Tarsoen Waryono: Harusnya Normalisasi Sungai di Jakarta Tidak Dihentikan
Berita Terkait
-
Tarsoen Waryono: Harusnya Normalisasi Sungai di Jakarta Tidak Dihentikan
-
Percepat Surutkan Banjir, Anies Siapkan 600 Pompa Penyedot Air
-
Tinjau Tiga Titik Banjir, Kapolda Metro: Masyarakat Butuh Tenda Pengungsian
-
Pengamat Hidrologi UGM Sarankan Warga di Sempadan Sungai Bersiap Mengungsi
-
Banjir di Kampung Pulo Mulai Surut, Damkar dan PPSU Mulai Bersihkan Jalan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
BRI Perkuat Kinerja Lewat Layanan Emas dan Digital Tring!
-
Gunung Semeru Ditutup Total Usai Erupsi, Ratusan Pendaki Bertahan di Ranu Kumbolo!
-
Status Gunung Semeru Level Awas! Warga Diminta Jauhi Zona Berbahaya
-
Gunung Semeru Meletus, Kolom Abu Capai 2.000 Meter!
-
CEK FAKTA: Puan Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Benarkah?