Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 14 Januari 2020 | 04:00 WIB
Direktur Utama PDAM Surya Sembada Mujiaman Sukirno (kanan). [Suara.com/Dimas Angga P]

SuaraJatim.id - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Kota Surabaya minta gelontoran dana Rp 2 Triliun kepada Pemkot. Dana tersebut rencananya bakal digunakan untuk meremajakan jaringan pipa PDAM Surya Sembada.

Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Utama PDAM Surya Sembada Mujiaman Sukirno dalam agenda PDAM Mendengar yang digelar di salah satu hotel berbintang di Surabaya pada Senin (13/1/2020).

"Jaringan PDAM ini lebih dari 6.000 kilometer, untuk percepatan peremajaan tergantung duitnya, kalau ada sekitar Rp 2 Triliun, maka paling tidak 400 kilometer dalam waktu dua tahun. Tetapi kalaupun tidak ada, dibiarkan begini sampai saya pensiun sampai ada dirut lagi belum selesai," katanya.

Lebih lanjut, ia membandingkan dengan anggaran peremajaan yang selama ini digelontorkan untuk peremajaan pipa hanya sanggup kurang dari 100 kilometer per tahun.

Baca Juga: Perihal Air Keruh dan Bau, Ini Penjelasan Dirut PDAM Surabaya

"Kita sudah melaksanakan itu, hanya 50 kilometer per tahun dan bisa selesai dalam 120 tahunnya," katanya.

Mujiaman juga membandingkan PDAM Surya Sembada dengan perusahaan air minum milik Singapura, NeWater. Menurut Mujiaman, PDAM Surya Sembada Surabaya masih tertinggal jauh.

Padahal dari segi usia, lanjutnya, pengolahan air minum di Kota Surabaya, sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Namun perkembangannya tak signifikan, bahkan masih banyak infrastruktur PDAM Surya Sembada ini harus diperbaiki.

"Tentu infrastrukturnya PDAM ada satu adalah IPAM (instalasi pengelolaan air minum) dan lainnya saluran distribusi, cuma dua itu aja. Itu dibereskan pasti beres semuanya, tinggal dibereskan. Untuk sekarang belum (ada penambahan), dengan memiliki IPAM dengan kapasitas yang sekarang, sudah cukup besar. Apalagi ada sistem perbaikan di distribusi, kita akan menambahkan tambahan pasokan otomatis dari situ yang sekarang hilang sekitar 100 juta meter kubik per tahunnya," katanya.

Meski begitu, Mujiaman ingin merubah citra PDAM yang produksi airnya masih jauh dari kata siap minum. Hal ini terungkap dengan keruhnya air yang didistribusikan ke warga Surabaya.

Baca Juga: Usai Air Ledeng Macet, PDAM Surabaya Pikirkan Ganti Rugi Pada Pelanggan

"Air keruh itu adalah salah satu masalah, yang lain masih banyak lagi. Dan tentu kita akan dengarkan dari para hadirin nanti. Air keruh salah satunya, itupun juga kita jelaskan, yang ada yang keruh apa yang kita lakukan."

Load More