Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 16 Januari 2020 | 17:23 WIB
Ilustrasi beras. (Dok : Kementan)

SuaraJatim.id - Warga penerima manfaat bantuan pangan non tunai (BPNT) di Desa Pajenagger Kecamatan Arjasa Pulau Kangean Kabupaten Sumenep menerima beras yang diduga palsu atau beras plastik.

Kepala Desa Pajenagger Suhrawi mengatakan, dugaan beras plastik tersebut diketahui setelah dikonsumsi warga. Banyak warga yang mengeluhkan nasi hasil olahan beras raskin tersebut, karena rasanya seperti karet sehingga tidak bisa dikonsumsi.

"Awalnya saya lihat berasnya bagus putih, namun setelah dimasak oleh warga saya, ternyata tidak bisa dimakan keras seperti plastik,” katanya, Kamis (16/1/2020)

Namun, dia mengakui tidak semua beras yang diterima warganya diduga palsu. Karena hanya beberapa merek beras saja yang diduga berisi beras palsu.

Baca Juga: Program Raskin Sebabkan Masyarakat Maluku Mulai Tinggalkan Sagu

"Sejauh ini merek lainnya masih belum ada keluhan dari warga, hanya merek tertentu yang bermasalah," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinsos Sumenep Mohammad Iksan mengungkapkan, pihaknya mengakui bahwa BPNT di Sumenep belakangan ini memang amburadul dan kualitasnya di bawah standar. Kekinian, pihaknya sudah berkordinasi dengan semua pihak untuk mengawasi hal tersebut agar tidak kembali terulang.

"Ke depan kalau ada beras yang dikirim penyuplai kualitasnya tidak sesuai harapan, maka bisa ditolak atau tidak diterima. Bahkan, kalau memang diperlukan silahkan cari e-Warong lain," katanya.

Sementara itu, Polres Sumenep turun tangan untuk menangani dugaan beras palsu di Kecamatan Arjasa Pulau Kangean. Beberapa petugas telah dikerahkan untuk melakukan penyelidikan terkait beredarnya beras plastik, yang disalurkan kepada KPM di Desa Pajennangger.

“Sudah di-cross check oleh Forkopimka setempat. (Saat) ini masih penelusuran,” katanya melalui pesan yang diterima.

Baca Juga: Heboh Penemuan Beras Palsu dari Kertas

Kontributor : Muhammad Madani

Load More