SuaraJatim.id - Muncul petisi yang menuntut keadilan untuk korban kasus bullying seorang siswa bernama Ariel atau MS (13) di SMPN 16 Kota Malang. MS diduga menjadi korban perundungan oleh tujuh pelajar lainnya hingga mengakibatkan jarinnya diamputasi.
Petisi tersebut dibuat di laman Change.org oleh Vyan Muhammad dengan judul "Keadilan untuk Ariel Korban Pembully-an di salah satu SMPN di Kota Malang".
Pantauan Suara.com, petisi tersebut telah ditandatangani oleh 1.276 orang dari target 1.500 tanda tangan.
Petisi tersebut menuntut Wali Kota Malang Sutiaji memberikan keadilan kepada MS. Mereka mengajak warga Malang untuk mengawal kasus ini sampai tuntas.
Baca Juga: Bupati Jember Bantah Terima Jatah 'Upeti' Fee Proyek
Dikutip dari petisi tersebut, Jumat (7/2/2020), Salah satu keluarga korban yang bernama Taufik menjelaskan bahwa MS trauma atas apa yang dia terima.
Jari tengah tangan kanan MS diamputasi sehingga mengalami cacat.
"Bayangkan jika kejadian yang menimpa ARIEL, menimpa salah satu keluarga kita. Ayo! Sebagai warga Malang yang baik, mari kita kawal kasus ini sampai tuntas. Pertama Kita pasrahkan kasus ini kepada Bapak Walikota Malang selaku orang no.1 di lingkungan Kota Malang. Kedua kepada Bapak Kapolres Malang selaku pengayom masyarakat Malang," tulis Vyan dalam petisi tersebut.
Sebelumnya, pihak sekolah terkesan sempat menutupi adanya praktik bullying tersebut. Hingga akhirnya Polresta Malang memutuskan melakukan penyidikan dan mendalami kasus yang menimpa MS.
Dari hasil pendalaman tersebut, polisi menemukan fakta terjadinya aksi perundungan terhadap MS hingga membuat siswa kelas VII tersebut mengalami cacat, lantaran dua ruas jari di bagian tangan kanan harus diamputasi.
Baca Juga: DPRD Bongkar Indikasi Bagi-bagi Duit Fee Proyek Pemkab Jember
Pemkot Malang akan memberikan sanksi kepada kepada semua staf pengajar di SMPN Kota 16 Malang menyusul kasus dugaan bullying seorang siswanya berinisial MS (13) oleh tujuh pelajar lainnya hingga mengakibatkan jari korban diamputasi.
Berita Terkait
-
Kompromi Politik Megawati-Prabowo, Retret Khusus Kepala Daerah PDIP Akan Digelar?
-
Kekayaan Amithya Ratnanggani: Ketua DPRD Kota Malang yang Temui Massa Aksi 'Indonesia Gelap'
-
Sosok Amithya Ketua DPRD Kota Malang, Politisi yang Temui Massa Demo Indonesia Gelap
-
Wisata Alam Hits dengan Pemandangan yang Instagramable di Goa Pinus Malang
-
Wisata Petik Buah yang Seru dan Edukatif di Lumbung Stroberi, Malang
Terpopuler
- Nyaris Adu Jotos di Acara TV, Beda Pendidikan Firdaus Oiwobo Vs Pitra Romadoni
- Indra Sjafri Gagal Total! PSSI: Dulu Pas Shin Tae-yong kan...
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Kini Jadi Terdakwa Kasus Pencemaran Nama Baik Hotman Paris, Iqlima Kim Dapat Ancaman
- Minta Maaf Beri Ulasan Buruk Bika Ambon Ci Mehong, Tasyi Athasyia: Harusnya Aku Gak Masukkan ke Kulkas
Pilihan
-
Stadion Manahan Jadi Venue Final Liga 2
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Terbaru Februari 2025, Kamera Andalan!
-
Pandu Sjahrir Makin Santer jadi Bos Danantara, Muliaman D Hadad Disingkirkan?
-
Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
-
Sah! OJK Cabut Izin Usaha Jiwasraya, Tak Singgung Nasib Nasabah
Terkini
-
Tengah Akmil di Magelang, Khofifah Indar Parawansa Terpilih sebagai Presidium Himpuni Peridoe 2025-2028
-
Survei Kepuasan 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran: Ada 3 Permasalahan yang Harus Segera Diselesaikan
-
Gadis Berumur 15 Tahun Diduga Hanyut Saat Mencuci Baju
-
Aksi Indonesia Gelap di Surabaya, Massa Aksi Tolak Anggota Dewan Hingga Melempar Botol Minuman
-
Usai Dilantik, Gubernur Khofifah Langsung Pimpin Rapat Rumuskan Program Prioritas Rumah Murah hingga Ketahanan Pangan