SuaraJatim.id - Buku tematik pelajaran sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah kelas V berjudul Peristiwa Dalam Kehidupan di Surabaya yang berisi muatan sebutan NU Radikal masih ditemukan peredarannya di sekolah-sekolah. Padahal, pihak kementerian sudah menarik buku tersebut.
Sebagai informasi, dalam buku itu memuat diksi yang menyebut jika Nahdlatul Ulama (NU) digolongkan sebagai organisasi radikal penentang penjajah Belanda pada masa kemerdekaan.
Organisasi yang disebutkan bersifat radikal adalah Perhimpunan Indonesia (PI), Partai Komunis Indonesia (PKI), Nahdlatul Ulama (NU) dan Partai Nasional Indonesia (PNI). Diksi tersebut kemudian diprotes Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada awal tahun 2019 lalu, sehingga Kemendikbud berjanji akan menariknya.
Ketua PCNU Surabaya Muhibbin Zuhri mengatakan, buku tersebut pada tahun lalu dinyatakan dicabut dan direvisi oleh Kemendikbud. Namun, di Surabaya dan kota lain ternyata masih beredar pada tahun ini. Menanggapi persoalan ini, langkah yang diambil oleh Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Surabaya cukup cepat dan responsif.
Baca Juga: Disdik Perintahkan Perobekan Halaman Buku Pelajaran yang Sebut NU Radikal
“Menanggapi pengaduan dari kami, saya gembira respons dari Kepala Dispendik Surabaya itu cepat dan konkret. Kepala Dispendik Surabaya langsung memerintahkan seluruh kepala SD untuk menarik, dalam hal ini halaman yang menimbulkan polemik itu,” kata Muhibbin Zuhri saat dihubungi Kontributor Suara.com pada Selasa (11/2/2020).
Selanjutnya, kata Muhibbin, Dispendik Kota Surabaya menyampaikan persolan ini kepada struktur kedinasan di atasnya, yaitu Kemendikbud. Kemendikbud harus segera menindaklanjuti apa yang diperintahkan oleh Mendikbud pada bulan Februari tahun 2019 lalu itu.
“Kan sudah dibentuk tim revisi, tindak lanjutnya tapi kok masih seperti ini. Daripada nanti membuat perkara baru, saya berharap disampaikan persoalan ini atas nama warga Kota Surabaya kepada kementerian,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dispendik Kota Surabaya Supomo mengatakan, pada buku pelajaran resmi Kemendikbud ada konten pelajaran yang menurut PCNU Kota Surabaya tidak benar. PCNU kemudian melayangkan protes kepada Dispendik.
“Sebetulnya ini persoalan lama. Sekarang sudah saya tindaklanjuti dengan pencabutan buku itu,” katanya.
Baca Juga: Puji NU, Ma'ruf Amin: Banyak Organisasi Cepat Wabillahi Taufiq Wal Hidayah
Kontributor : Arry Saputra
Berita Terkait
-
Jejak Pendidikkan Kepala Badan Penyelenggara Haji Irfan Yusuf yang Juga Cucu Pendiri NU
-
Sosok Suami Arifatul Choiri Fauzi, Pernah Jadi Orang kepercayaan Gus Dur
-
Jejak Karier Arifatul Choiri Fauzi, Santer Dikabarkan Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
-
Minta PKB-PBNU Kembali Merekat, Putri Gus Dur: Keduanya Bagian dari Keluarga Besar Nahdlatul Ulama
-
Sekjen NU Bicara Kabinet Prabowo: Kami Enggak Ikut-ikut
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Terungkap Penyebab Kebakaran di UIN SATU Tulungagung
-
Kampung Narkoba di Surabaya Digerebek, 25 Orang Diciduk
-
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
-
Redaktur Eksekutif Suara.com Bagi Tips ke Siswa SMK Gresik Kembangkan Industri Kreatif
-
Survei Pilgub Jatim Versi Poltracking: Makin Mengerucut Jelang Detik-detik Akhir