SuaraJatim.id - Setelah ramai menjadi perbincangan dan viral di media sosial mengenai Landmark Gajah Mungkur di Simpang Perlimaan Sukorame Kabupaten Gresik, pemkab setempat menyatakan persoalan tersebut bukan berada pada domain pihaknya.
Menurut pihak Pemkab Gresik, semua pengerjaan Landmark Gajah Mungkur yang mendapat cibiran dari warganet dilakukan pihak Petrokimia Gresik.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Gresik Gunawan Setijadi. Dikemukakannya, semua dikerjakan pihak swasta, bukan pihaknya. Bahkan, dia melanjutkan untuk pemilihan pihak kontraktor yang mengerjakan juga dari Petrokimia Gresik.
"Dia minta di desainkan, sudah minta di desainkan yang bangun juga sana (Petrokimia), yang ngundang kontraktor itu juga sana," ujarnya saat dihubungi Suara.com pada Selasa (11/2/2020) malam.
Baca Juga: Viral Landmark Patung Gajah Mungkur di Gresik, Warga: Semacam Batu Karang
Selain itu, ia menekankan, Pemkab Gresik menerima patung yang sudah jadi. Sehingga, ia juga menyerahkan permasalahan ini kepada pihak Petrokimia.
"Masalah itu ke asisten 2, yang ngurusi sana (Landmark), itu sumbangannya berupa bangunan, yang diserahkan ke Pemda (Gresik), bukan duit, jadi kalau tanya apa-apa ya ke perusahaannya," katanya.
Saat dikonfirmasi, pihak Petrokimia Gresik mengaku hal tersebut berada pada domain Pemkab Gresik. Pihak Petrokimia hanya mempersiapkan bantuan, tanpa dijelaskan secara terperinci seperti apa bentuk bantuannya.
"Tapi intinya gini, jadi Pemda Gresik itu punya inisiasi membangun beberapa Landmark, ada di perempatan-perempatan itu, jadi ini landmark yang ketiga kalau enggak salah. Sebelumnya ada dua Landmark, dan semua itu desainnya dirancang oleh Pemkab. Nah terus kemudian, pemkab itu karena merasa uangnya tidak mencukupi, minta bantuan ke perusahaan-perusahaan untuk membangun. Salah satunya landmark yang ketiga ini minta bantuan ke Petrokimia Gresik, kita sebagai stakeholder ya membantulah ya," jelasnya.
Saat ditanya perihal masalah patung, yang saat ini mendapatkan hujatan beberapa warga, terutama di media sosial, Petrokimia menyerahkan sepenuhnya pada Pemkab Gresik.
Baca Juga: Patung Gajah di Gresik Viral, Bentuk 'Aneh' Seharga Rp 1 Miliar
"Nanti Pemkab ya, domainnya ada di Pemkab, kita kan hanya bantu berkontribusi untuk membantu. Kalau desain kenapa begitu dan sebagainya, itu domainnya ada di pemkab. Jadi diminta untuk membantu pembangunannya, kalau desain dan sebagainya itu di Pemkab," katanya.
Berita Terkait
-
Megawati Lanjut Karier di Gresik, Jumlah Follower KOVO Merosot Jauh Timpang dengan PBVSI
-
Megawati Merapat ke Gresik Petrokimia Usai Tinggalkan Red Sparks Jelang Final Four Proliga 2025
-
BMW Terbang di Jalan Tol Jadi Perhatian Internasional, Indonesia Mendunia
-
BMW Terjun dari Tol Gresik, Ini Cara Atur Google Maps Agar Tak Disesatkan
-
Giant Sea Wall: Solusi Banjir Rob Jakarta atau Proyek Ambisius Tanpa Dana Jelas?
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
Terkini
-
Puluhan Mantan Karyawan yang Ijazahnya Ditahan Resmi Lapor Polisi
-
Layanan Wealth Management BRI Diakui Dunia, Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia
-
Harga Gabah Kering Jatuh, DPRD Jatim: Panen Raya Terancam Tak Dinikmati Petani