SuaraJatim.id - Puluhan warga Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggrahan Kabupaten Banyuwangi bersama-sama mengayuh sepeda menuju Surabaya untuk menemui orang nomor satu di Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Sebanyak 70 warga antitambang tersebut mendesak Khofifah untuk mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik PT Bumi Suksesindo.
Sebanyak 70 warga tersebut rencananya akan menempuh jarak sekitar 310 kilometer menuju ibu kota Jawa Timur tersebut. Keberangkatan mereka dimulai pada Sabtu (15/2/2020) sekitar pukul 07.00 WIB.
Sesampainya di Jember, seorang perwakilan warga Sumberagung Siwi Lestari mengatakan, mereka berencana singgah satu malam di Kota Karnaval tersebut.
“Harapan kami Bu Gubernur mencabut IUP PT Bumi Suksesindo (BSI) dan PT Damai Suksesindo (DSI),” kata Siwi (42) saat ditemui Jatimnet.com-jaringan Suara.com di Pondok Pesantren Islam Asshiddiqi Putri (Ashri) Jember pada Minggu (16/2/2020).
Baca Juga: Cerita dari Tenda Warga Sumberagung yang Bersama Melindungi Gunung Salakan
Siwi menjelaskan rute yang ditempuh 70 warga tersebut mulai Banyuwangi-Jember-Lumajang-Probolinggo-Pasuruan-Sidoarjo dan berakhir di Surabaya, pada 19 Februari 2020 mendatang. Diungkapkan Siwi, pihaknya juga mencari dukungan saat singgah di beberapa kota. Seperti yang akan dilakukan di Lumajang, mereka akan menginap di kantor PC NU setempat.
Selain meminta Khofifah mencabut izin usaha, warga Sumberagung meminta gubernur mempertimbangkan dampak ekologi.
“Tambang itu menimbulkan limbah yang menyulitkan kami mencari nafkah,” katanya.
Dikemukakan Siwi, keberadaan tambang membuat perekonomian keluarganya turun drastis. Bahkan, warga sekitar tidak bisa melaut, karena banyak ikan mati tercemar limbah tambang.
“Sekarang dalam satu keluarga sudah timbul gesekan. Apalagi dengan warga yang tidak bersaudara. Karena warga terpecah,” ucapnya.
Baca Juga: Pemprov Jateng Didesak Terbitkan Moratorium Pertambangan
Disebutnya, selama ini warga propenambangan telah diuntungkan perusahaan dengan menjadikan mereka sebagai karyawan. Dia juga menyatakan, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dianggap bersikap tidak netral. Warga menyebut Anas enggan menemui warga Pancer saat menggelar demo.
Berita Terkait
-
Film Horor 'Pembantaian Dukun Santet' Diangkat dari Thread Viral, Ini Ceritanya!
-
Selain Ketupat, Ini 4 Tradisi Lebaran yang Masih Hidup di Banyuwangi
-
Dulu Calon Bintang Timnas Indonesia, Jagoan Indra Sjafri Malah Ditendang Klub Kasta Terbawah
-
Kronologi Penolakan Film Lemah Santet Banyuwangi, MD Pictures Tarik Materi Promosi
-
Film Lemah Santet Banyuwangi yang Mengangkat Kisah Nyata di Tahun 1998
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Puluhan Mantan Karyawan yang Ijazahnya Ditahan Resmi Lapor Polisi
-
Layanan Wealth Management BRI Diakui Dunia, Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia
-
Harga Gabah Kering Jatuh, DPRD Jatim: Panen Raya Terancam Tak Dinikmati Petani