SuaraJatim.id - Situasi Kota Blitar, Jawa Timur, pasca kerusuhan antar dua kelompok supporter Aremania dan Bonekmania berangsur kondusif. Petugas keamanan juga mengantar pendukung kesebelasan Persebaya dan Arema FC menggunakan kendaraan truck angkut pasukan ke lokasi atau daerah asal.
Kapolres Blitar Kota, AKBP Leonard M. Sinambela mengatakan untuk Aremania didrop di Terminal Patria Kota Blitar, serta di Kabupaten Tulungagung dan di Kabupaten Blitar. Untuk Bonek diantar hingga ke Surabaya.
"Untuk Aremania, kita atur kepulangnya. Dari luar daerah mereka yang searah dikawal oleh Polres Malang dan Polres Tulungagung. Yang terpusat di PIPP kami kawal sampai terminal terus pulang ke daerah masing-masing. Untuk Bonek, kita naikkan truk. Jadi yang tadinya mereka ke sini naik kereta, kita antar langsung ke Surabaya," ujarnya.
"Kalau truk itu terisi penuh, ya muat untuk tiga ratusan orang," lanjutnya.
Pertandingan sarat gengsi antara dua raksasa sepak bola di Jawa Timur itu juga menimbulkan kerugian material dan korban luka. Korban luka parah ada dua orang, satu diantaranya patah kaki dan dirawat intensif di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.
Kerusuhan antar dua kelompok supporter di laga semi final Piala Gubernur Jatim ini terjadi di Jalan Kapuas Kota Blitar. Kerusuhan kemudian beralih di areal Persawahan di Kelurahan Bendo, Kecamatan Kepanjen Kidul serta di sekitar Jalan Cakraningrat dan Jalan Ciliwung. Di lokasi tersebut, petugas berhasil membubarkan kerumunan masa dengan tembakan gas air mata.
Tidak ada satu orang pun yang ditahan polisi dalam kerusuhan dua kelompok supporter tersebut.
Untuk kerusakan material ada sekitar empat sepeda motor terbakar. Selain itu ia memastikan tidak ada korban dari pihak polisi. Ditanya soal kabar jika Ka Kabag Ops Polres Blitar Kota terluka, Leonard mengaku itu hal biasa.
"(Korban dari polisi) tidak ada. Kalau itu (soal KA Bag Ops) hal biasa. Tadi Kabag Ops lari terus pinggangnya kena sabetan kayu. Enggak apa-apa itu," ujarnya.
Baca Juga: Disebut akan Gabung Bhayangkara, Ruben Sanadi Hormati Persebaya dan Bonek
Leonard juga memastikan tidak ada laporan penjarahan yang dilakukan oleh oknum supporter jelang pertandingan berlangsung. Sejak pukul 12.00 hampir seluruh toko di Kota Blitar memilih untuk tutup.
"Jadi warga yang jualan sudah antisipasi tutup. Jadi sekarang belum ada laporan penjarahan atau kabar toko dirusak," kata dia.
"Saya selaku Kapolres Blitar Kota memastikan kondisinya sudah kondusif," tegas Leonard.
Selama pertandingan ini berlangsung, setidaknya ada sekitar dua ribu orang pendukung dari Persebaya dan Arema FC masuk ke Blitar. Polisi juga sedang mencari siapa pemilik sepeda motor yang ludes terbakar.
Pantauan di lokasi, sejumlah ruas jalan yang sempat ditutup di sekitar Stadion Soeprijadi, kini sudah dibuka kembali.
Kontributor : Farian
Berita Terkait
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
Anggaran MBG vs BPJS Kesehatan: Analisis Alokasi Jumbo Pemerintah di RAPBN 2026
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
-
Naturalisasi PSSI Belum Rampung, Miliano Jonathans Dipanggil Timnas Belanda
Terkini
-
Apresiasi pada Paskibraka Nasional, BRI: Dukungan terhadap Dedikasi dan Kedisiplinan
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025