SuaraJatim.id - Kabar mengenai adanya harta karun di Makam Mbah Bungkul Surabaya dalam beberapa waktu terakhir mendapat sorotan. Namun kabar tersebut langsung dibantah Juru Kunci Makam Mbah Bungkul, Soebakri Siswanto.
Dia mengemukakan adanya informasi pemberitaan yang menyebut adanya harta karun merupakan kesalahpahaman. Diakuinya cerita atau legenda mengenai Mbah Bungkul ditulis dalam buku berjudul 'Er Werd Een Stad Geboren' pada 1953. Buku itu pun sempat diterjemahkan warga asal Belanda yang sedikit paham mengenai bahasa dari buku itu.
"Itu kan cerita dari dahulu kala, terus ditulis di dalam buku. Nah buku itu coba diterjemahkan oleh teman saya yang asal Belanda. Dia nggak bisa menerjemahkan keseluruhannya, tapi menangkap inti-inti yang dibahas," jelas Siswanto kepada Kontributor Suara.com, Kamis (27/2/2020).
Dari inti buku yang diterjemahkan temannya, tertulis bahwa di dalam makam Mbah Bungkul ada peninggalan, namun bukan harta karun melainkan alat pusaka.
Baca Juga: Jelang Imlek, 3 Keris Pusaka Tokoh Banyumas Ikut Disucikan di Kelenteng
"Jadi nggak ada yang namanya harta karun itu, ndak ada kaitannya orang itu salah tompo (salah persepsi) jangan buat opini. Jadi dulu itu pernah di sini ada buku diterjemahkan sama turunannya orang Belanda. Dia cerita tapi nggak bisa meneruskan cerita yang sebenarnya. Dia nangkapnya, kalau di sini ada peninggalan berupa pusaka itu," jelasnya.
Peninggalan berupa benda pusaka tersebut pun bukanlah harta karun yang diserukan. Dalam makam tersebut ada benda-benda pusaka berupa tombak, keris dan sejenisnya.
"Ada mata tombak, keris dan jenis lainnya. Karena kaitannya kan dari peninggalan kan banyak. Jadi yang dimaksud harta karun itu bukan harta karun, bukan itu, ya peninggalan ini," katanya.
Siswanto mengaku tak ingin adanya kabar yang salah dalam pemberitaan media ataupun informasi-informasi di media sosial mengenai adanya harta karun di Makam Mbah Bungkul.
"Jangan membuat opini yang negatif. Kalau mau tau Bungkul ya kita ceritakan apa adanya. Kok sampai nyandak-nyandak harta karun. Itu cuma dibaca sama teman, itu cerita dalam buku gitu lho," tegasnya.
Baca Juga: Pusaka Tombak dan Keris Peninggalan Bung Karno Dijamas di Pojok Ndalem
Ia meminta dan berharap agar tak ada lagi pemberitaan yang asal-asalkan atau tidak benar mengenai harta karun tersebut.
Berita Terkait
-
Menyala, Bank Mandiri Apresiasi Paskibraka Tingkat Pusat
-
Profil Fatmawati: Sang Penjahit Bendera Pusaka dan Ibu Negara Pertama Indonesia
-
Megawati Kecil Bertanya: Kenapa Fatmawati yang Jahit Bendera Pusaka Padahal Bahannya Susah
-
Sejarah Upacara 17 Agustus di Istana Merdeka: Digagas Presiden Soekarno, Dialihkan Jokowi ke IKN di HUT RI ke-79
-
17 Agustus 2024, Jokowi Ubah Sejarah Tradisi Upacara Bendera Pusaka Warisan Soekarno
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Terungkap Penyebab Kebakaran di UIN SATU Tulungagung
-
Kampung Narkoba di Surabaya Digerebek, 25 Orang Diciduk
-
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
-
Redaktur Eksekutif Suara.com Bagi Tips ke Siswa SMK Gresik Kembangkan Industri Kreatif
-
Survei Pilgub Jatim Versi Poltracking: Makin Mengerucut Jelang Detik-detik Akhir