SuaraJatim.id - Peristiwa tabrakan yang terjadi di depan pabrik air minum kemasan di Jalan Raya Suwayuwo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan pada Selasa (10/3/2020) tidak dipercayai begitu saja sebagai sebuah kecelakaan.
Kecurigaan tersebut disampaikan aktifis buruh yang mengungkapkan prasangkanya terkait peristiwa yang terjadi sebelumnya.
Seorang perwakilan DPC Serikat Pekerja Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) Lomenik, Yasin yang ikut mendampingi buruh mogok kerja menceritakan, sebelum kejadian kecelakaan yang menewaskan 4 orang tersebut, ada kejadian lain berupa bentrok hingga pencurian kendaraan.
"Sebelum insiden tabrakan terjadi, di sini ketika kami melakukan mogok kerja. Pernah ada bentrokan dengan preman sebanyak 50 orang. Preman tersebut adalah suruhan dari pabrik untuk menghalangi mendapatkan hak-hak kita di perusahaan ini," kata Yasin ditemui di lokasi kejadian.
Kejadian itu, lanjut Yasin akhirnya selesai dengan persetujuan pihak pabrik akan memberikan kejelasan mengenai status pegawai tetap para buruh. Namun, hingga kini hal itu belum diberikan.
Hingga suatu waktu, ketika buruh melakukan mogok kerja kembali mengalami peristiwa tak mengenakan, lantaran motor yang terparkir di sekitaran tenda aksi buruh dicuri seseorang. Dan, motor tersebut dicuri oleh seseorang yang menurut Yasin adalah anggota tentara aktif.
"Kejadian itu tiga minggu yang lalu kejadian mencuri motor yang nyuri tentara masih aktif, langsung ditangkap. Kejadiannya malam jam 01.00 WIB," jelasnya.
Kemudian hingga peristiwa kecelakaan yang menewaskan empat buruh yang salah satu diantaranya bernama Ahmad Yani meninggal. Ahmad Yani diketahui sebagai ketua dalam aksi mogok kerja tersebut.
Yasin menduga jika kejadian yang berturut-turut ini terkait adanya indikasi permainan yang dilakukan oleh pabrik tersebut.
Baca Juga: 4 Buruh Tewas Ditabrak saat Lagi Demo di Pasuruan
"Bisa diindikasikan begitu, sebagai tindakan perusahaan untuk membunuh kawan kawan kami. Dulu ada mogok kerja ada perjanjian bersama, ternyata diingkari sehingga terjadi mogok kerja kedua ini," ucapnya.
Untuk diketahui, sebanyak empat buruh tewas ditabrak saat menggelar aksi di di depan pabrik yang berada di Jalan Raya Malang-Surabaya, tepatnya di Desa Suwayuwo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan pada Selasa (10/3/2020) dini hari.
Saat kejadian, para buruh itu tengah mogok kerja. Tidak hanya 4 orang itu, ada juga buruh yang ditabrak, namun hanya mengalami luka-luka.
Ketua KSBSI Jawa Timur Akhmad Soim, yang saat itu di lokasi mendampingi para buruh, menceritakan detik-detik aksi penabrakan itu terjadi.
Ia mengatakan bahwa tabrak lari dilakukan ketika kondisi gelap saat dini hari.
"Memang di depan pabrik itu kan para buruh yang sedang melakukan mogok kerja mendirikan tenda untuk tempat mereka istirahat. Di situ juga banyak motor-motor yang sedang terparkir," kata Akhmad Soim kepada kontributor Suara.com, Selasa (10/3/2020).
Berita Terkait
-
4 Buruh Tewas Ditabrak saat Lagi Demo di Pasuruan
-
F-SEDAR: 21 Buruh Es Krim Aice Keguguran Akibat Tekanan Kerja Perusahaan
-
Dugaan Eksploitasi Pekerja Hamil Berujung Aksi Mogok Kerja, Aice Buka Suara
-
Kisah Buruh Wanita Pabrik Es Krim Aice yang Kesulitan Dapat Hak Cuti Haid
-
Buruh Pabrik Aice Mogok Kerja, KSBP: 20 Buruh Wanita Keguguran Selama 2019
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Menteri PU: Semua Bangunan Pondok Pesantren Akan Dievaluasi
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: DPRD Jatim Ingatkan Pemprov Bisa Gunakan Dana Cadangan
-
Hotel Dekat Island Hospital Penang yang Nyaman untuk Keluarga
-
Nelayan Jatim Terjepit Harga Solar: Pemprov Harus Segera Bertindak
-
Angin Kencang Terjang Lumajang, 4 Rumah Rusak Berat