SuaraJatim.id - Guru dan murid Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Kediri diminta tak bersalaman dengan cara bersentuhan saat berada di sekolah. Hal itu untuk mencegah penyebaran virus corona.
Imbauan itu disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Nur Miftahul Fuad. Saran tersebut mengacu SE Nomor 3 tahun 2020 tentang pencegahan corona yang dikeluarkan Kemendikbud.
"Kurangi kontak secara langsung fisik yaitu salaman. Kemudian (dilarang) berjabat tangan di sana dengan teman atau dengan gurunya," kata Fuad, panggilan akrab Nur Miftahul Fuad di Kediri, Jumat (13/3/2020).
Menurut Fuad, Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri telah menginstruksikan ke seluruh satuan pendidikan untuk mempelajari SE Nomor 3 tahun 2020. Dia meminta pihak sekolah untuk mengimplementasikannya.
Sebagai pengganti salaman, Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri menyarankan agar guru-murid melakukan sungkem Jawa. Hal itu untuk menghindari kontak fisik.
"Kami kan punya program namanya 5S, senyum, sapa, salam, sopan, dan santun. Senyumnya tetap, kemudian sapanya tetap, salamnya ini bisa dengan tidak harus berjabat tangan tapi bisa dengan seperti sungkem," tuturnya.
Namun saran ini baru disampaikan secara lisan. Sejauh ini Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri belum mengeluarkan surat yang menjabarkan SE No 3 tahun 2020, termasuk aturan pengganti salaman guru-murid di sekolah.
"Sebenarnya sempat kami berpikir untuk mengeluarkan (surat). Tapi setelah kami lihat dari surat itu (dari Kemendikbud) sebenernya sudah cukup jelas di sana. Masing-masing butir itu sudah cukup operasional sekali," jelasnya.
Selain salaman, Fuad juga memberikan sejumlah saran ke setiap satuan pendidikan di Kabupaten Kediri. Misalnya, murid yang sakit sebaiknya meliburkan diri dan segera berobat ke pusat kesehatan terdekat.
Baca Juga: Takut Corona, Sekolah di Surabaya Ganti Salaman dengan Sungkem Jawa
"Di masing-masing sekolah hari ini sudah tersedia sarana dan prasarana cuci tangan, itu saya minta untuk cuci tangan. Kemudian disediakan sabun di sana," sebutnya.
"Kemudian kalau diperlukan di sana disediakan pengering atau tisu, sehingga ketika masuk kelas dalam kondisi bersih. Apalagi ketika kondisi anak tersebut menurun," katanya.
Kontributor : Usman Hadi
Berita Terkait
-
Gubernur Banten Mengaku Salah, Umumkan 4 Warga Banten Positif Virus Corona
-
Koalisi Masyarakat Sipil Tuntut Pemerintah Terbuka Soal Corona Covid-19
-
Surabaya Larang Car Free Day Karena Wabah Virus Corona
-
Sebut 2 Pasien Corona Meninggal, Jokowi: Virus Ini Tak Kenal Batas Negara
-
Imbas Wabah Virus Corona, Ratusan Mahasiswa Udinus Gagal Diwisuda Maret Ini
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Saldo Gratis DANA KAGET Rp 315 Ribu Siap Ditransfer ke Nomor Kamu Sekarang
-
Nekat ke Bali Tanpa Bekal Cukup, 4 Remaja Asal Pasuruan Numpang Truk dan Pakai Nama Samaran
-
Pemprov Jatim Raih Penghargaan Nasional Bidang Penyuluhan Kehutanan, Gubernur Khofifah Apresiasi
-
BRI Resmi Luncurkan Kredit Program Perumahan, Dukung UMKM dan Sektor Konstruksi Nasional
-
BRI Kick-Off HUT ke-130, Hery Gunardi: Ini Bukan Sekadar Angka, Tapi Bukti Ketangguhan