Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Sabtu, 14 Maret 2020 | 12:36 WIB
Ilustrasi pasien corona. (Antara)

SuaraJatim.id - Rektor Universitas Brawijaya Malang Prof Nuhfil Hanani didampingi Ketua Satgas Covid-19 Universitas Brawijaya dr Aurick Yudha Nagara mengklaim bahwa satu mahasiswa Teknik Industri suspect Covid-19 hanya isu. Isu itu muncul dan menjadi heboh bermula dari ayah mahasiswa bersangkutan meninggal dunia diduga akibat Covid-19.

"Namun hasil tes terhadap ayah mahasiswa tersebut dinyatakan negatif, dan Istri almarhum yang merawat dinyatakan sehat dan tidak terinfeksi Covid-19," kata Aurick dalam konferensi persnya di Gedung Rektorat Universitas Brawijaya Malang, Sabtu (14/3/2020).

Aurick menuturkan, mahasiswa Fakultas Teknik tersebut kini tetap dalam pantauan tenaga medis di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang dan masih belum bisa dipastikan yang bersangkutan positif terinfeksi virus asal Wuhan, China itu.

"Karena tidak memenuhi kriteria yang berhubungan dengan orang yang terdiagnosa positif maupun tidak berhubungan dengan area terjangkit," sambung ahli emergency medicine ini.

Baca Juga: Langkah Taktis Ganjar Tangani Corona Tuai Pujian Jokowi

Meski demikian, Aurick mengakui kalau mahasiswa tersebut memang dalam kondisi sakit klinis dan masih dilakukan pencarian apa penyakitnya. Pihaknya menyakini mahasiswa tersebut negatif Covid-19 dan dikabarkan menunjukkan perkembangan yang baik.

"Kami selalu update dengan tim dari RS Saiful Anwar. Penggunaan oksigen kini telah berkurang, ini menunjukkan perkembangan yang baik," pungkasnya.

Sebagai langkah antisipasi, lanjut Aurick, pihaknya telah melakukan isolasi gedung Fakultas Tehnik serta melakukan disinfeksi atau sterilisasi.

Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya Prof Nuhfil Hanani menambahkan, dalam merespon isu tentang Covid-19 ini perlu kehati-hatian. Sebab pihaknya tak ingin terjadi kekhawatiran dan kecemasan berlebihan sehingga terjadi kepanikan.

"Cuma dalam rangka kewaspadaan, sementara gedung Fakultas Tehnik Industri dalam tanda kutip kami isolasi," ujar Nuhfil.

Baca Juga: Tak Mau Tiru Jakarta untuk Cegah Corona, Pemkot Bekasi Tetap Berlakukan CFD

Kontributor : Aziz Ramadani

Load More