SuaraJatim.id - Seorang perempuan bernama Christina menceritakan kondisinya saat divonis tertular virus Corona (COVID-19) hingga akhirnya bisa dinyatakan sembuh. Ia sempat diisolasi di Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabaya selama dua pekan.
Awal mula terserang Corona, Christina mengaku mulai merasakan kondisi kesehatannya menurun. Mula dari demam tinggi, lalu disusul badan terasa patah-patah dan kehilangan nafsu makan. Tepat 9 Maret, Christina memeriksakan kondisinya di Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabaya.
"Beberapa hari saya dirawat di RS Mitra Keluarga. Waktu itu napas saya sudah lemas. Dada kanan warnanya abu-abu sudah bisa sembuh karena terapi. Lalu yang kiri memburuk berbentuk embun dan menutup-nutup," ujarnya.
Ia menjelaskan, pada tanggal 11 Maret dia dibawa ke RSU Unair untuk dilakukan swab tenggorokan dan hidung. Pada saat yang bersamaan, RS Mitra Keluarga sudah mengosongkan pasien. Kemudian, esok harinya, pasien bernama Christina ini dilarikan ke RSUD dr Soetomo dan langsung masuk dalam ruang isolasi khusus.
Baca Juga: Ratusan Jemaah Masjid Kebon Jeruk Diusulkan Diisolasi di Wisma Atlet
"Saya tahu saat dimasukkan ke ruang isolasi khusus. Dengan kondisi lemas bernapas pun sudah tidak sampai, oksigen tidak maksimal. Saya sendiri di ruang khusus itu bersama alat medis," kata dia.
Selama perawatan super intensif di ruang isolasi khusus itu berlangsung, ibu dua anak ini tidak mengetahui kalau ia tengah mengidap terjangkit pandemi Corona yang sedang mewabah di berbagai belahan dunia.
Bahkan, yang dia tahu, dokter hanya menyampaikan bahwa kondisi pasien harus sembuh, harus kuat dan tidak putus dalam berdoa.
"Ibu harus sembuh, ibu sehat, karena hanya ibu yang bisa membantu diri ibu sendiri, imun ibu yang membentengi ibu sendiri. Itu kata dokter pada saya. Tidak pernah sama sekali dokter dan perawat bilang pada saya tentang virus," kata dia.
Menurut dia, selama beberapa hari dirawat di ruang isolasi merupakan hari paling berat yang pernah dilewati. Setelah keluar dari ruang isolasi khusus yang penuh dengan peralatan medis, Christina harus menjalani tahap berikutnya, yakni masuk ke ruang isolasi tanpa peralatan.
Baca Juga: Ratusan Jemaah Masjid Kebon Jeruk Diisolasi, Begini Kata Jubir COVID-19
"Itu lima hari yang luar biasa berat. Saya merasakan betapa sakitnya. Dokter terus mendukung saya, ibu tidak apa-apa jalan pelan-pelan selangkah dulu dan pakai oksigennya. Lalu setelah itu saya dimasukkan ke ruang yang tidak ada peralatan lagi masih di ruang isolasi juga," kata dia.
Setelah hari kedelapan di rawat di RSUD dr Soetomo, akhirnya dia dapat bertemu dengan sang suami. Pada kesempatan itu, dokter menyampaikan bahwa kondisi Christina sudah resmi negatif Covid-19.
"Dokter bilang itu pada suami saya kalau saya sudah kembali sehat. Saya dinyatakan negatif Covid-19," tegasnya.
Meskipun saat ini Christina sudah kembali ke rumah, ia tetap harus membatasi kegiatannya sembari menjaga pola hidup agar tetap sehat. Tidak lupa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga terus memantau kondisi pasien yang sudah sembuh itu melalui puskesmas terdekat.
Bahkan, pemkot juga memberikan perhatian khusus kepada Christina dengan cara memberikan vitamin, suplemen dan makanan sehat.
"Terima kasih sekali kepada Bu Risma dan jajarannya atas apa yang sudah saya terima. Bahkan selama saya sakit suami dan anak saya diperhatikan. Pemimpin memberi kejelasan terhadap bawahan. Dan bawahan menjalankan tugasnya," ucapnya.
Christina berharap, warga Kota Surabaya juga dapat mematuhi aturan yang sudah ditetapkan pemerintah. Terlebih, dia sebagai mantan pasien Covid-19 sudah merasakan betapa sakitnya melawan virus tersebut.
"Peraturan pemerintah itu harus didengar. Ini bukan penyakit atau virus biasa. Saya sudah mengalami ini. Untuk anak muda, sudah tidak usah lagi keluar, kalau sekadar nongkrong itu tidak perlu. Kita batasi interaksi. Memang ada dokter tapi, dia juga manusia," kata dia.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
-
Ratusan Jemaah Masjid Kebon Jeruk Diusulkan Diisolasi di Wisma Atlet
-
Gunakan 10 Ribu Rapid Test, Pasien Corona di Jakarta Terdeteksi 1,1 Persen
-
Ratusan Jemaah Masjid Kebon Jeruk Diisolasi, Begini Kata Jubir COVID-19
-
700 Warga di Jaksel Sudah Ikut Rapit Test, Hasilnya?
-
Pasien Corona di Jatim Tembus 77 Orang, Kediri Kini Masuk Zona Merah
Tag
Terpopuler
- Sah! Jay Idzes Resmi Jadi Pemain Termahal di Timnas Indonesia
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Seharga Honda Vario: Muat Banyak, Cocok untuk Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi HP Rp2 Jutaan RAM 12 GB Memori 256 GB, Lancar Jaya Buat Multitasking!
- 5 Mobil Bekas SUV Keren Harga Rp 40-70 Jutaan, Performa Kencang
- 6 Mobil Sedan Eropa Bekas Harga di Bawah Rp 40 Jutaan: Dibanderol Setara Motor Matic
Pilihan
-
Mandiri Jogja Marathon 2025 Dorong UMKM Tumbuh Lewat Program Mlaku Lokal
-
Breaking News! Persija Rekrut Eks Persib Berlabel Timnas Indonesia
-
7 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Spek Gahar untuk Gaming Juni 2025, Performa Ngebut Kamera Cakep!
-
7 Rekomendasi TWS Bass Murah Terbaik Juni 2025, Harga Mulai Rp 160 Ribuan
-
13 Pulau di Trenggalek Tiba-Tiba Masuk Wilayah Tulungagung, DPRD Jatim Curiga Ada 'Sesuatu'
Terkini
-
13 Pulau di Trenggalek Tiba-Tiba Masuk Wilayah Tulungagung, DPRD Jatim Curiga Ada 'Sesuatu'
-
Wapres Gibran Tinjau Bazar Blitar Djadoel, Gubernur Khofifah Komitmen Berdayakan Koperasi dan UMKM
-
Dukung UNAIR sebagai Rumah Intelektual dan Tingkatkan Employability
-
Tambah Ringan Bayar Cicilan Motor! Klaim Saldo DANA Kaget Sekarang, Gratis Tanpa Syarat
-
Awal Pekan Dapat Cuan? DANA Kaget Hadir Bagi-bagi Saldo, Siapa Cepat Dia Dapat!