Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Selasa, 31 Maret 2020 | 08:03 WIB
Ilustrasi garis polisi. (Suara.com/Supriyadi)

SuaraJatim.id - Insiden penusukan terjadi di sebuah rumah indekos di wilayah RT 02 RW 11 Dusun Sumberkecek, Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Korban bernama Feri Setiawan (37) tewas dengan luka tusuk di bagian perutnya. Bahkan, akibat luka tusukkan itu, membuat usus korban terburai keluar.

Kapolres Blitar Kota, AKBP Leonard M. Sinambela membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia, pelaku sudah diamankan oleh polisi usai kejadian.

"Ya (pelaku) sudah diamankan di Satreskrim," kata Leonard melalui pesan WhatsApp, Senin (30/3/20).

Baca Juga: Gelap Mata, Pedagang Nasi Bebek Tusuk 11 Kali Tubuh Teman Perempuannya

Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi, insiden penusukan itu dipicu perkelahian antara korban dengan HS (55). HS merupakan penghuni kontrakan milik ibu korban dan membuka usaha las listrik.

Perkelahian berujung penusukan ini berawal dari cek-cok antara korban dengan HS masalah listrik di rumah kontrakan tersebut pada Senin (30/3/20) malam sekitar pukul 20.00 WIB. HS diduga tak terima dengan perkataan korban sehingga membuatnya naik pitam hingga berujung perkelahian.

HS yang diketahui sebagai adik ipar seorang lurah di Kecamatan Nglegok itu langsung menghujamkan sebilah pisau ke arah perut korban saat keduanya berkelahi. Seketika korban langsung ambruk dengan posisi usus terburai. Sedangkan pelaku pergi melarikan diri.

Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit di Kota Blitar. Namun sayang, nyawa tak tertolong. Polisi yang menerima laporan tersebut langsung bergegas ke TKP dan melakukan penyelidikan. Hingga beberapa jam berselang, HS berhasil diringkus.

Leonard mengatakan, saat ini pelaku masih diperiksa oleh Satreskrim Polres Blitar Kota. Sementara itu warga diminta untuk tidak menyebarluaskan foto korban yang kini beredar di media sosial.

Baca Juga: Gadis Pembunuh Bocah di Sawah Besar Suka Tusuk-tusuk Kodok Pakai Garpu

Kontributor : Farian

Load More