SuaraJatim.id - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) masih kerap terjadi saat masyarakat sedang menghadapi pandemi Corona (COVID-19).
Seperti peristiwa yang menimpa Lilis Setyowati (40), warga Dusun Sengon, Desa Sembilawang, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Korban babak belur dan ditusuk lantaran dianggap sudah tak sayang lagi dengan suaminya, M Yaudik (34). Korban menolak kembali diajak rujuk dan meminta agar suaminya itu tak lagi mencampuri urusan pribadinya.
Aksi penganiayaan itu terjadi saat Lilis hendak berangkat kerja pada Senin (13/4/2020). Korban tiba-tiba dicegat suaminya.
Baca Juga: Tampar Perawat karena Ogah Pakai Masker, Satpam SD Dikurung saat Corona
Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Dewa Putu Prima mengatakan, kejadian penusukan dan penganiayaan tersebut bermula saat korban melintas di Jalan Raya Desa Medali, Kecamatan Puri, tiba-tiba korban dihadang oleh pelaku yang merupakan suaminya sendiri.
"Awalnya korban hendak berangkat kerja, saat melintas di lokasi, korban tiba-tiba diadang suaminya," kata Dewa seperti dilansir dari Suara Indonesia--jaringan Suara.com.
Lantaran ajakannya untuk kembali menjalin biduk rumah tangga ditolak, suaminya naik pitam dan mengeluarkan senjata tajam dari balik bajunya untuk menusuk tubuh korban.
"Pelaku tidak terima dengan jawaban korban yang mengatakan sudah tidak sayang lagi dengan pelaku, sehingga pelaku kalap dan memukul serta menusuk korban," kata dia.
Warga yang melihat kejadian penganiayaan tersebut kemudian mencoba menghampiri korban, akan tetapi pelaku justru melarikan diri. Atas perbuatannya suaminya, Lilis mengalami luka tusuk di tangan bagian kanan dan kiri serta punggung. Bahkan hidung dan muka sebelah kirinya juga lebam dan sobek akibat dipukul sang suami.
Baca Juga: Perampok Wetonan Apes, Gara-gara PSBB Tak Bisa Buang Sial ke Jawa
Saat ini, polisi masih memburu Yaudik yang melarikan diri usai menganiaya istrinya. Dalam kasus ini, pelaku terancam dikenakan Pasal 44 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2003 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.
"Siapapun yang berani macam-macam di wilayah hukum Polres Mojokerto akan kami tindak tegas. Identitas pelaku sudah kami kantongi, dan kami akan terus memburunya," kata dia.
Berita Terkait
-
Habis Tikam Perut Budiono 2 Kali, Tetangga Serah Diri ke Polisi
-
Tingkat KDRT di Beberapa Negara Meningkat saat Pandemi Corona Covid-19
-
Susi Terkapar, Perut Robek Ditusuk Pelaku Bermasker dan Berjas Hujan
-
Bak Buk Bak Buk! Janda Digebuki Mantan Suami Pakai Helm karena Tolak Rujuk
-
Wanita 'Korban Lockdown': Saya Dikarantina Bersama Orang yang Menyiksa Saya
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
5 Rekomendasi Skincare Wardah Terbaik, Bahan Alami Aman Dipakai Sehari-hari
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
-
Bos Sritex Ditangkap! Bank BJB, DKI Hingga Bank Jateng Terseret Pusaran Kredit Jumbo Rp3,6 Triliun?
-
Warga RI Diminta Tingkatkan Tabungan Wajib di Bank Demi Cita-cita Prabowo Subianto
Terkini
-
Gubernur Khofifah Luncurkan SPMB Berbasis AI Jenjang SMAN/SMKN: Objektif, Transparan, Berkeadilan
-
Klaim Sekarang! Link Saldo DANA Kaget Sudah Dibuka, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Sempat Banyak Kendala, Pencarian 6 Korban Longsor Trenggalek Dilanjutkan
-
Bukan Sekadar Peringatan, Hari Kebangkitan Nasional Punya Pesan Rahasia untuk Surabaya
-
Ribuan Ojol Penuhi Jalanan Surabaya, Program Hemat Dinilai Rugikan Mitra