SuaraJatim.id - Sebanyak 31 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah di Desa Temboro positif corona. Hal itu berdasarkan rapid test.
Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan, Jawa Timur menjelaskan sebanyak 31 orang di antaranya dinyatakan reaktif.
"Hasil 'rapid test' para santri dan ustadz Temboro yang kami gelar selama dua hari terakhir ini diketahui 31 orang dari 305 orang yang menjalani tes dinyatakan reaktif," kata Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Magetan, Didik Setyo Margono Didik kepada wartawan di Magetan, Rabu (22/4/2020).
Ke-31 orang tersebut semuanya merupakan santri, yang sebagian besar adalah santri asal Malaysia dan sisanya asal Indonesia.
"Para santri yang hasilnya reaktif tersebut langsung dilakukan tes 'swab'. Mereka juga telah diisolasi di satu komplek yang telah disediakan khusus oleh pihak ponpes, yakni Gedung Syaridin," katanya.
Ia menjelaskan tes "swab" harus dilakukan sebab hasil "rapid test" yang reaktif tidak dapat jadi acuan untuk memastikan apakah seseorang dinyatakan positif atau negatif terpapar COVID-19.
Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang, kata dia, harus dilakukan tes "swab" dengan meteode PCR (polymerase chain reaction).
"Tes swab dari puluhan santri reaktif sudah kami kirim ke Surabaya. Sekarang kita tunggu hasilnya, apakah mereka positif terpapar corona atau negatif," katanya.
Tim Dinkes Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Magetan melakukan "rapid test" terhadap para santri Ponpes Al-Fatah di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan.
Baca Juga: 43 Santri Malaysia Positif Corona di Magetan, Pemprov Kirim 1.000 Alat Tes
Tes cepat tersebut dilakukan menyusul adanya pemberitaan dari Kementerian Kesehatan Malaysia yang menyatakan 43 mahasiswa/santri Malaysia terkonfirmasi positif COVID-19 setelah pulang dari Ponpes Al-Fatah di Temboro Magetan.
Adapun, puluhan ribu santri dan satriwati yang menimba ilmu di Ponpes Al-Fatah Temboro tersebut, memang tidak hanya berasal dari Indonesia. Namun juga dari beberapa negara lain, seperti Malaysia, Filipina, Australia, Somalia, Kamboja, Brunei Darussalam, Papua Nugini, Timor Leste, Bangladesh, dan Suriname.
Hingga kini Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemkab Magetan terus melakukan upaya untuk menyelidiki klaster atau penularan yang diinformasikan berasal dari Desa Temboro, Kecamatan Karas, Magetan, tersebut.
Sesuai data, jumlah warga Magetan yang terkonfirmasi positif COVID-19 hingga kini mencapai 10 orang.
Dari 10 orang tersebut, satu di antaranya meninggal dunia, delapan lainnya telah sembuh, dan satu pasien masih menjalani perawatan di RSUD dr Soedono Madiun. Adapun pasien yang masih yang masih dirawat tersebut, merupakan warga Desa Temboro, demikian Didik Setyo Margono. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
Retakan Tanah Raksasa Menganga di Madiun, Puluhan Warga Mengungsi
-
DPRD Jatim Sentil Skema Dana Pengganti TKD: Apa itu Maksudnya?
-
Mendesak Keadilan Pendidikan, DPRD Jatim Dorong Perlakuan Setara bagi Guru Madrasah
-
Saldo DANA Kaget Bikin Bahagia di Awal Pekan! Klaim 4 Link Ini, Berpeluang Cuan Rp299 Ribu!
-
Satu Keluarga Tertimbun Longsor di Trenggalek, 4 Meninggal Dunia