SuaraJatim.id - Tim gabungan penyelamat berhasil mengevakuasi dua pemancing yang terjebak di batuan karang lepas Pantai Peh Pulo, di Desa Sumbersih, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Para pemancing tersebut terjebak di batuan karang yang disebut Pulau Rowo Gebang sejak Rabu (22/4/20) lalu. Para pemancing tak bisa ke darat karena ombak pasang selama tiga malam.
Setelah melalui serangkaian pengamatan, pada Sabtu (26/4/20) sekitar pukul 09.00 wib, dua pemancing masing-masing bernama Dadang (29) dan Rahmad (25), warga Desa Balerejo, Kecamatan Panggungrejo berhasil dievakuasi petugas ke daratan pantai Peh Pulo. Kedua pemancing tersebut dalam kondisi yang stabil.
"Setelah menemukan lokasi, petugas kemudian bergerak menuju TKP. Setelah itu korban berhasil diselamatkan dan diserahkan ke pihak desa," ujar Kasubag Humas Polres Blitar, Kompol Misdi, Sabtu (25/4/2020).
Baca Juga: Senang Ravio Patra Dilepas Polisi, Mahfud MD: HP Dijaga Agar Tak Diretas
Kepada polisi, cerita Dadang dan Rahmad terjebak di Pulau Rowo Gebang bermula saat keduanya bersama Ismianto (40) berangkat mancing ke lokasi itu. Pada Rabu (22/4) sekitar jam 2 sore wib, ketiganya tiba di lokasi dan mulai memancing.
Ketiganya memang hobby memancing pada malam hari dan pulang esok paginya. Saat berangkat, kondisi ombak sedang surut, sehingga ketiganya berjalan menuju Pulau Rowo Gebang.
Setelah dirasa sudah cukup, ketiganya tak bisa pulang karena terhalang ombak pasang pada Kamis (23/4). Pada pukul 07.00 wib, jalan yang mereka lalui tertutup air. Derasnya arus dan kencangnya angin menimbulkan deburan ombak yang sangat berbahaya bila ditempuh dengan berenang.
Setelah melalui perbedatan dan diskusi, Ismianto nekat berenang dan berhasil mendarat. Ismianto lalu pulang dan kembali ke lokasi untuk mengirimkan makanan kepada temannya menggunakan tali.
"Sebenarnya Dadang ini bisa berenang juga. Tetapi Rahmad itu tidak bisa berenang karena pernah terlibat kecelakaan. Karena solidaritas itu, ya kan, akhirnya Dadang memilih untuk menemani Rahmad," kata Kanit Reskrim Polsek Panggungrejo, Aipda Wiwit Bintoro, ketika dihubungi.
Baca Juga: Sebut Polisi Penculik, Suciwati: Aktivis Kamisan Malang Harus Dibebaskan!
Saat kembali untuk mengirimkan nasi, Ismianto juga melapor ke aparat desa dan ke polisi maupun TNI. Petugas lalu membagi tugas. Ada yang memberitahukan kepada keluarga untuk menyiapkan bekal yang dikirim untuk Dadang dan Rahmad.
Berita Terkait
-
Bocah Kiano Hilang Usai Salat Maghrib, Keluarga Sudah Lapor Polisi Tapi Belum Ditemukan
-
Sempat Tak Ada Kabar Usai Aksi Tolak Revisi UU TNI, YLBHI Pastikan Lorra Vedder Aman
-
3 Hari Hilang hingga Keluarganya Panik, Pria Ini Ternyata Selamat saat Ditemukan Tim SAR
-
Hilang Misterius Selama 2 Tahun, Pria Inggris Ditemukan Tak Bernyawa di Georgia
-
Gadis Tasik 16 Tahun Hilang 4 Hari Ditemukan Lemas di Brebes, Begini Kondisinya
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
Singgung Prabowo Subianto, Ini Respon Jokowi Soal Isu Matahari Kembar
-
Jamaah Haji Indonesia Jadi Panutan, Disebut Paling Tertib di Dunia
-
LG Batalkan Investasi Baterai EV di Indonesia Senilai Rp130 Triliun
-
Warga Pilih Beli Emas Batangan, Penjualan Emas Perhiasan Turun di Pekanbaru
-
Harga Emas Antam Nggak Pernah Bosen Naik, Hari Ini Tembus Rp1.980.000/Gram
Terkini
-
Dokter di Malang Diduga Cabuli Pasiennya, Polisi Turun Tangan
-
Gubernur Khofifah : Perempuan Harus Jadi Pilar Ketangguhan Bangsa di Tengah Krisis Global
-
Rizki Sadig Kembali Pimpin PAN Jawa Timur
-
Pemprov Jatim Siap Urus Penerbitan Ulang Ijazah Pekerja Ditahan, Gubernur Khofifah: Solusi Konkret
-
Penyelenggara Barati Cup International 2025 Buka Suara Perihal Kisruh Jadwal Pertandingan