Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 27 April 2020 | 18:09 WIB
Ilustrasi rapid test. [Suara.com/Alfian Winanto]

Kamis, 16 April 2020, petugas kembali melakukan uji swab kedua. Yang mengejutkan, hasil uji swab kedua yang keluar pada Minggu 26 April 2020 ternyata positif.


Langit mengatakan meski positif, dokter ini tak kembali ke rumah sakit dan mengisolasi diri di rumahnya. Langit menegaskan bahwa meski pernah ikut diklat di Asrama Haji Sukolilo sebagai salah satu klaster penularan Covid di Jawa Timur, yang bersangkutan belum tentu tertular dari klaster Asrama Haji.

"Pasalnya, sejak kepulangan dari diklat 18 Maret lalu, sudah melewati lebih dari dua kali masa inkubasi (2 x 14 hari). Jadi kemungkinan bukan dari asrama haji, kami juga masih melakukan tracing (pelacakan) untuk memastikan sumber penularan itu," katanya.

Sebelumnya, dokter yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Sudjatmiko juga dinyatakan positif dan mengisolasi di rumah karena tak mengalami gejala sakit. Sebelum Sujatmiko, seorang perawat RSUD dr. Soekandar, Mojosari, juga positif Covid-19.

Baca Juga: Empat Penyakit Ini Perparah Kematian Akibat Corona di Indonesia

Perawat ini juga jadi petugas TKHI dan ikut diklat di Asrama Haji Sukolilo. Sehingga sudah ada tiga tenaga medis di Kabupaten Mojokerto yang terinfeksi Covid-19.

Hingga kini sudah enam warga Kabupaten Mojokerto yang positif Covid-19. Selain tiga tenaga medis, tiga lainnya adalah warga biasa.

Ketiga warga itu antara lain seorang perempuan asal Kecamatan Gedeg, Mojokerto, yang tinggal dan dirawat di RSUD Sidoarjo dan pasangan suami istri asal Kecamatan Jetis yang punya riwayat perjalanan dari Jakarta.

Load More