SuaraJatim.id - Enam penjual miras oplosan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur ditetapkan sebagai tersangka oleh Satreskrim Polres Lamongan. Hal itu setelah 9 orang tewas mengenaskan usai menenggak miras oplosan.
Dari enam tersangka itu, tiga di antaranya berasal dari Kabupaten Lamongan, yakni Noer Hayati (41), penjual miras asal Desa Sukolilo, Kecamatan Sukodadi.
Mokhamad Ragil Prasetya alias Tio (36), penjual miras asal Jalan Sunan Giri Gang Bringin Jaya 78, Kelurahan Tumenggungaan, Kecamatan Lamongan dan Edi Purwanto alias Corong penjual miras (39) penjual miras asal Dusun Keputran, Desa Dinoyo, Kecamatan Deket.
Sementara tiga lainnya berasal dari Kabupaten Tuban yakni Tukul Wiguno (63), pemilik usaha pembutan miras oplosan dan Bambang Heri Subianto (36) karyawan produkai miras oplosan asal Dusun Kesamben Barat, Desa Kesamben, Kecamatan Plumpang, lalu M. Azmi Ibrahim Sulthoni (23) karyawan pembuatan miras asal Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang.
Baca Juga: Lulus SMA Langsung Pesta Miras, 5 Pelajar Ini Diciduk Polisi
Kapolres Lamongan AKBP Harun didampingi Kasatreskim AKP David Manurung dan Kasubbag Humas AKP Djoko Bisono dalam konferensi pers, Selasa (5/5/2020), membenarkan penetapan tersangka tersebut.
Harun menerangkan bahwa, penetapan tersangka tersebut diambil setelah adanya kejadian korban meninggal dunia akibat miras oplosan di Sekretariat LA Mania di jalan Lamongrejo dan di jalan raya Dusun Made Desa Botoputih Kecamatan Tikung.
"Bahan yang digunakan untuk membuat miras jenis arak ini sangat berbahaya untuk kesehatan dan nyawa seseorang," ujar Harun sebagaimana dilansir dari Suara Indonesia (jaringan Suara.com), Rabu (6/5/2020).
Sementara campuran dalam miras oplosan itu disebut, air sebanyak tiga seperempat drum, cairan alkohol 25 persen, 2 galon air mineral (38 liter) dan miras jenis arak sulingan sebanyak 3 botol atau 4,5 liter.
"Dari hasil uji laboratorium, untuk miras yang sudah keruh berbahan alkohol mengandung etanol 43,97 persen, dan metanol negatif. Sedangkan untuk miras yang masih jernih mengandung etanol 2,48 persen dan metanol 28, 73 persen," ujar Harun menjelaskan.
Baca Juga: Asik Tenggak Miras di Jalan Suci, 4 Pemuda Ini Diangkut Polisi
"Metanol itu biasanya ada pada cairan pembersih lantai. Jadi kalau diminum sangat berbahaya, dan bisa menyebabkan kematian," sambungnya.
Berita Terkait
-
Timnas Day: Suporter Wajib Catat, Ini Rute Termudah dari Lamongan Menuju Stadion GBK
-
10 Alasan Mengapa Roemah Kuliner Bisa Menjadi Favorit Penggemar Masakan Nusantara di Jakarta!
-
Jor-joran Persela di Bursa Transfer: Habiskan Rp29 M dan Masih Belum Puas
-
Cetak Gol, Mantan Striker Persela Lamongan Bantu BG Pathum Bantai Dortmund
-
Ulang Tahun Unik di Lamongan, Aksi Hansip Hibur Tamu Bikin Ngakak: Gokil Konsepnya
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
5 HP Redmi Sejutaan dengan Baterai Lega dan HyperOS, Murah Tapi Kencang!
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
-
Pusing Dah! Isu Dipecat, Shin Tae-yong Dibebankan Menang Lawan Arab Saudi di Tengah Rekor Buruk Timnas Indonesia
Terkini
-
Keras! Luluk Sentil Ada Proyek yang Tabrak Tata Ruang di Pesisir Surabaya
-
Pernah Jadi Kepala Dinas Kebersihan, Risma Pede Bisa Selesaikan Masalah Sampah di Jatim
-
Tragedi Carok Sampang, Polda Jatim Amankan Satu Orang
-
Bapemperda DPRD Jatim Bakal Bahas 21 Raperda Pada 2025, Ini Rinciannya
-
Tragedi Kabel Berubah Jadi 'Jerat Maut' di Jombang, Pengendara Motor Meninggal Dunia