SuaraJatim.id - Pasar di kawasan Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu masih bisa buka selama PSBB Malang Raya. Pemerintah setempat menerapkan pasar ganjil genap yang buka secara bergantian.
Penerapan skema ganjil genap pada pasar rakyat di wilayah Malang Raya selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), diharapkan mampu menjaga perputaran roda perekonomian di wilayah tersebut.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa pelaksanaan format ganjil genap pada pasar rakyat selain untuk tetap menjaga perputaran ekonomi di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, juga bisa menekan penyebaran virus Corona atau COVID-19.
"Jangan sampai pasarnya tutup, proses jual beli, perdagangan tetap jalan, tetapi menjaga kesehatan juga harus dilakukan," kata Khofifah, di Pasar Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (14/5/2020).
Baca Juga: TOK! PSBB Malang Raya Dimulai 17 Mei
Khofifah menambahkan, pada Kamis (14/5) baru ada empat pasar di Kota Malang yang sudah menerapkan skema ganjil genap tersebut. Rencananya, sebelum pelaksanaan PSBB khususnya di Kota Malang, sebanyak 26 pasar lainnya akan menerapkan skema serupa.
Pelaksanaan format ganjil genap tersebut dilakukan dengan sistem penomoran pada setiap lapak penjual sebagai acuan jadwal berjualan. Pada hari pertama sosialisasi PSBB ini, jadwal penjual bernomor ganjil yang mendapat giliran berjualan.
"Masing-masing penjual sudah tau, bahwa hari ini yang ganjil yang berjualan. Besok yang genap yang berjualan," imbuh Khofifah.
Dengan penerapan skema ganjil genap tersebut, terlihat beberapa lapak pedagang kosong tanpa penjual dan barang dagangan mereka. Dengan konsep tersebut, Khofifah menilai, penerapan physical distancing atau pembatasan fisik bisa terjaga.
Di Pasar Klojen itu, juga menerapkan protokol kesehatan lain seperti tersedianya cairan pembersih tangan, dan juga pengukuran suhu tubuh di pintu masuk pasar. Hal itu dilakukan untuk menjaga kesehatan para pedagang dan pembeli.
Baca Juga: PSBB Malang Raya Hari Pertama, Aremania Diminta Tenang di Rumah
"Jadi physical distancing berseiring dengan proses perekonomian supaya roda ekonomi tetap bergulir," ujar mantan Menteri Sosial itu.
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Lihat Jaksa di Sidang Tom Lembong Cengar-cengir, Publik Malah Kesal: Nasib Orang Dianggap Bercandaan!
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
Terkini
-
KPU Jatim: EVP Ruang untuk Bertukar Pengalaman Mengenai Pemilu
-
Tidak Netral, Kades di Situbondo Divonis 3 Bulan Penjara dengan Percobaan
-
Inilah Isi Tim Khusus Polda Jatim yang Ditugaskan Jaga Pilkada Sampang
-
Terungkap Bunker Milik Bandar Narkoba di Surabaya, Isinya Bikin Syok
-
Geger! Diduga Paslon Pilwali Kota Blitar Diduga Bagi-bagi Uang dan Sembako