Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Husna Rahmayunita
Jum'at, 15 Mei 2020 | 14:57 WIB
Pedagang mebuang sayuran ke sungai. (Instagram/@fakta.indo)

Beberapa saat kemudian, ucapan tersebut ditimpali oleh rekannya yang memakai kaus oranye.

Pedagang mebuang sayuran ke sungai. (Instagram/@fakta.indo)

Ia menyebutkan bahwa semenjak lockdown sayuran tidak laku di pasaran. Maka dari itu, mereka memilih untuk membuangnya ke sungai.

"Gara-gara lockdown sayur nggak payu, diguak kali kabeh. Ora mbadok sayur, mbadok sego (Gara-gara lockdown sayur nggak lali, dibuang ke sungai semuanya. Nggak makan sayur, nggak makan nasi --red)," ucapnya sembari tertawa.

Dari narasi yang dituliskan @fakta.indo, insiden pedagang ramai-ramai membuang sayur ke kali terjadi Malang, Jawa Timur.

Baca Juga: Kerumunan di Bandara Soetta Bisa Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19

Meski begitu, aksi mereka justru menuai kritik dari warganet. Banyak yang mengklaim bahwa tindakan tersebut berlebihan, alangkah lebih baik bila sayuran tersebut tidak dibuang namun disedekahkan.

"Daripada dibuang lebih baik dibagikan ke tetangga lebih bermanfaat. Cuman sensasi aja," kata @fajar40316.

Sementara akun @andreanboea berkomentar, "Kalian minta bantuan ke pemerintah, tapi kalian gak mau saling bantu, kata-kata yang cocok buat mereka!!.

"Kok kesannya malah mempersulit diri ya," timpal @dias_banyu.

Baca Juga: Siapkan PPDB Online, Gubernur Anies Teringat Masa Kampanye Pilkada

Load More