SuaraJatim.id - Penjagaan di sejumlah titik perbatasan Kota Surabaya dengan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, saat pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tahap II, khususnya pada hari pertama Lebaran malah longgar.
Prihatin dengan tidak disiplinnya aparat dalam menjaga sejumlah titik selama pelaksanaan PSBB Tahap II yang berakhir pada 25 Mei 2020.
"Barusan saya melewati tiga titik pengawasan pertama di MERR Gunung Anyar, Pondok Candra dan Pasar Gedangan. Tapi tidak ada pemeriksaan suhu badan, tidak ada pengecekan penumpang dan tidak ada petugas medis yang berjaga," kata warga Medokan Tambak, Rungkut, Arif Fathoni.
Mendapati hal itu, Arif Fathoni yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya lantas mempertanyakan jika adanya rencana PSBB Tahap III.
"Lalu PSBB Tahap III mau pakai metode apa?. Semoga tidak, mestinya Gubernur Jatim sudah dapat laporan objektif bahwa PSBB Tahap I dan II, warga hanya dapat kerugian ekonominya, tapi pendisiplinan masyarakat tidak tercapai," katanya.
Hal ini terbukti petugas gabungan di titik pengawasan di Bundaran Waru (Perbatasan Surabaya-Sidoarjo) harus memaksa ratusan pengendara kendaraan bermotor tidak melanjutkan perjalanannya masuk ke Kota Surabaya pada hari pertama Lebaran di tengah pemberlakuan PSBB.
Langkah itu diambil oleh petugas gabungan dikarenakan ratusan pengendara yang didominasi oleh sepeda motor berpelat W itu tidak memiliki tujuan jelas saat diperiksa oleh petugas gabungan.
"Sebaiknya diganti saja dengan mengintensifkan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana mutasi virus dan cara-cara penyebarannya baik melalui pertemuan verbal maupun media-media agitasi yang lain hingga tercipta kesadaran kolektif," ujarnya Arif Fathoni.
Menurutnya, kalau kesadaran kolektif masyarakat suah terbangun, maka masyarakat akan meningkatkan kewaspadaan dini dengan sendirinya. Masyarakat sudah dipaksa melalui PSBB Tahap I dan II, ternyata tidak berhasil, maka sudah saatnya diganti dengan pendekatan yang berbeda.
Baca Juga: Peringatan! 2 Kecamatan Surabaya Ini Paling Banyak Pasien Corona
"Kira-kira analisa daerah mana saja yang kurang teredukasi sehingga tidak ada diferensiasi antara diterapkan PSBB dan tidak, galakkan edukasi di situ dan kerahkan segala sumber daya," katanya.
Anggota Komisi A DPRD Surabaya ini mengatakan selama puasa di Bulan Ramadhan, banyak warga beribadah di rumah. Tentunya pasca-Lebaran warga harus menyambung hidup, kalau PSBB Tahap I dan II sedikit mampu mencapai tujuannya, maka silahkan di perpanjang,
"Tapi ternyata hasil pandangan empirik saya tidak ada perubahan berarti, maka perpanjangan yang ketiga menjadi tidak relevan," katanya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan sebanyak 17 titik perbatasan Kota Surabaya lebih diperketat guna mengantisipasi adanya arus mudik Lebaran yang bersamaan dengan PSBB Tahap II.
"Meskipun ini berat, namun tidak menjadi permasalahan," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya mengucapkan terima kasih kepada jajaran Polri dan TNI yang membantu melakukan pengamanan di 17 perbatasan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
Terkini
-
Bandara Dhoho Kediri Hidup Lagi, DPRD Jatim Sambut Optimisme Baru
-
Cek Kesehatan Gratis Bisa Dilakukan Kapanpun, DPRD Jatim: Harus Jadi Gaya Hidup
-
Pengangguran Terbuka Jatim Turun 3,88 Persen, Gubernur Khofifah: Bukti Ekonomi Tangguh dan Inklusif
-
KPK Geledah Ruang Bupati Ponorogo, Usut Suap Jabatan dan Proyek RSUD
-
Jatim Sabet Indonesia Kita Awards, Gubernur Khofifah: Desa Mandiri Jadi Penggerak Ekonomi Daerah