“Kita biasanya bayar iuran ketika ada pengajian yasinan yang rutin digelar tiap kelompok warga desa,” kata Hafit yang juga Ketua PAC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Mayang.
Walau nominal iuran tergolong kecil, warga melakukan pencatatan dengan rapi. Nominal iuran yang dikumpulkan tiap-tiap individu akan menjadi dasar besaran dari jumlah daging sapi yang didapat.
“Umpama iurannya ada yang total setahun Rp700 ribu, lalu dikonversikan mendapatkan daging 9 kilogram yang terdiri 6 kilogram daging kualitas bagus, 1,5 kilogram daging untuk rawon, 1 kilogram tulang, dan 0,5 kilogram jeroan. Tiap tahun harga sapi hidup bervariasi," ujar Hafit.
Sapi hidup biasanya dibeli beberapa hari menjelang Lebaran dan diletakkan di lapangan desa atau ruang terbuka lain.
Baca Juga: Bahagia Lebaran Bareng Suami, Penampilan Vanessa Angel Bikin Salfok
Di masa lalu, tradisi ini lekat dengan unsur penyiksaan hewan. Entah atas dasar apa, sapi hidup yang baru dibeli, akan diberi stempel khusus pada bagian pantatnya sebagai pertanda sapi dalam keadaan sehat dan layak di konsumsi.
Pemberian stempel dilakukan dengan menempelkan besi panas sehingga meninggalkan luka memerah pada pantat sapi.
“Tetapi sekarang sudah tidak ada lagi, karena warga mulai sadar bahwa hal seperti itu tidak baik, menyiksa hewan, apalagi yang akan disembelih untuk dikonsumsi,” tutur Hafit.
Yang pasti, membeli sapi hidup secara kolektif menjadi cara warga untuk mendapatkan daging sapi yang tidak hanya lebih murah, tetapi juga terjamin kesehatannya karena warga melihat sendiri sapi sebelum disembelih.
“Melalui tradisi ini, kita dapat merayakan Lebaran dengan menikmati hidangan olahan daging sapi yang lezat dan bergizi. Lebih meringankan di saat harga kebutuhan melonjak pada hari Lebaran,” kata Hafit.
Baca Juga: Lebaran, 118 Orang di Jakarta Terinfeksi Virus Corona, 1 Pasien Meninggal
Hal itu juga dirasakan Mukaromah, ibu rumah tangga warga Desa Sidomukti yang menjadi peserta tradisi Patongan Tompo’an.
Berita Terkait
-
5 Momen Sapi Vs Manusia di Hari Kurban, dari Bikin Ulah di Tol Hingga Berenang ke Laut
-
Malam Takbiran di Semarang, Jokowi Jajal Mi Disko Level 1 Sambil Ngevlog Bareng Menteri Basuki
-
Idul Adha 2024: Pasokan Listrik di 40 Lapangan dan 74 Masjid Sulselrabar Dijamin Tidak Drop
-
45 Ucapan Lebaran Haji yang Islami, Penuh Doa dan Harapan Baik Menyambut Hari Raya Idul Adha
-
Kapan Hari Raya Idul Adha 2024 Tiba Versi Pemerintah dan Muhammadiyah? Adakah Cuti Bersama?
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Komisi E DPRD Jatim Soroti Fenomena Guru Takut Dipolisikan
-
Kebakaran Panti Pijat Emperor Spa Surabaya, 2 Terapis Sesak Napas
-
Tim Khofifah-Emil Rekap Dokumen C Hasil dari Saksi, Sama dengan Quick Count?
-
Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut Tol KLBM Gresik: Mobil Ringsek, 3 Orang Meninggal Dunia
-
KPU Jatim: 3 Petugas Meninggal Dunia Saat Pemungutan Suara Pilkada 2024