Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Minggu, 31 Mei 2020 | 14:10 WIB
Sebagai ilustrasi: Tenaga medis berjuang tak kenal lelah tangani pasien Covid-19 (Anadolu Agency)

SuaraJatim.id - Tenaga Analis yang bertugas melakukan tes swab di mobil laboratorium PCR di Jawa Timur ternyata mulai kelelahan karena terus menerus bekerja. Mereka pun meminta izin untuk istirahat dengan libur selama satu hari sebelum melanjutkan tugasnya kembali mengambil swab spesimen baru.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi mengungkapkan, kabar tersebut ia ketahui setelah adanya tenaga analis yang meneleponnya untuk meminta izin istirahat.

"Tenaga analisnya telepon ke kami, minta izin apa boleh besok minta libur. Kalau memang capek ya harus libur," ujar Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (30/5/2020) malam.

Joni mengaku tak ingin adanya kejadian petugas kelelahan yang justru nantinya akan mengakibatkan mereka drop dan virus-virus dapat mudah masuk ke dalam tubuh mereka. Untuk itu, petugas analis ini harus diliburkan sejenak untuk memberikan jeda istirahat bagi mereka.

Baca Juga: Studi: Selain Tenaga Medis, Pekerjaan Ini Sangat Riskan Terpapar Corona

"Yang dihadapi adalah virus, kalau dia ketahanan tubuhnya kurang karena capek, nanti bisa tertular," katanya.

Untuk diketahui, dua mobil laboraturium PCR tersebut tiba di Jatim pada 27 Mei 2020 sudah beroperasi di beberapa daerah seperti Sidoarjo, Tulungagung dan Lamongan untuk melakukan tes.

Anak Tenaga Medis Dapat Kuota PPDB

Sementara itu, di tengah pandemi corona, kabar menggembirakan datang bagi para tenaga medis di Jawa Timur. Anak-anak dari mereka yang bertugas di garda terdepan dalam penanganan Covid-19, akan mendapatkan kuota khusus untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA dan SMK Negeri.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jatim, Wahid Wahyudi mengatakan, bahwa ketentuan untuk kuota khusus tersebut diberikan kepada para tenaga medis yang mendapatkan kuota khusus di dalamnya termasuk dokter, perawat hingga sopir ambulans. Serta mendapat surat rekomendasi dari kepala rumah sakit rujukan dalam penanganan Covid-19.

Baca Juga: Respek! Tenaga Medis Indonesia Banjir Dukungan dari Malaysia

"Semua yang mendedikasikan dirinya untuk penanganan Covid-19, mereka akan mendapatkan kuota khusus bagi putra-putrinya dalam proses PPDB yang akan berjalan minggu depan," ujar Wahid.

Load More