Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Rifan Aditya
Minggu, 31 Mei 2020 | 20:07 WIB
Keluarga Alika warga di Dusun Beru RT 4 RW 8 Desa Gembong, Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur (Instagram @poernomo_dtt)

SuaraJatim.id - Alika, warga di Dusun Beru RT 4 RW 8 Desa Gembong, Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur tidak mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah. Padahal keluarga Alika termasuk dalam keluarga miskin yang perlu mendapat perhatian.

Lebih mirisnya, Alika bersama satu anak laki-laki dan saudara perempuannya tinggal di rumah yang nyaris ambruk. Mereka tidak memiliki kasur dan tidur di tanah.

Aipda Purnomo, anggota polisi dari Polsek Babat, Lamongan sekaligus pimpinan kegiatan sosial Yayasan Berkas Bersinar Abadi, menunjukkan suasana rumah Alika.

Dalam video berdurasi 2.31 menit yang diunggah ke akun Instagram @poernomo_dtt, Sabtu (30/5/2020), Purnomo terlihat merekam dirinya bersilaturahmi ke keluarga Alika. Ia berkeyakinan bahwa keluarga Alika sangat butuh bantuan.

Baca Juga: Viral Video Warga Usir Tim Medis, Disebut Sudah Tak Lagi Percaya Covid-19

"Sore ini saya sengaja datang bersilaturahim langsung melihat ke rumah ibu Alika yang mempunyai satu anak yatim dan mohon maaf ibunya dengan jujur menjawab bahwa ibu ini pekerjaannya meminta-minta," kata Purnomo dalam video itu.

"Ini kita lihat kondisi rumahnya. Tadi siang rumahnya sempat mau roboh dan diperbaiki oleh warga sekitar," imbuhnya.

Polisi yang menggagas aksi antar jemput anak yatim secara gratis ini berkata, keluarga Alika seharusnya mendapatkan bantuan dari pemerintah dalam bentuk apapun. Namun kenyataannya Alika tidak memperoleh.

"Cuma dapat beras. Saya didampingi Pak Kasun, dan Pak Kasun ini menyatakan sedang diusahakan. Namun bantuan belum datang sampai hari ini," kata Purnomo.

Bantuan seperti PKH dan uang dari pemerintah bagi masyarakat yang terdampak Covid-19 juga tidak diterima oleh Alika.

Baca Juga: Salut! Ratusan Warga dan Polisi di Santa Cruz Berlutut Kenang George Floyd

"Padahal aslinya harusnya dapat (bantuan), karena betul-betul luar biasanya kondisi rumahnya. Jadi, dia tinggal di rumah tanpa ranjang," ujar Purnomo sambil menunjukkan beberapa bagian rumah Alika.

Ia menambahkan, "Lillahi ta'ala demi Allah saya menyaksikan sendiri. Tanpa MCK, tanpa dapur, jadi rumahnya ini los. Tidurnya di atas lantai tanah."

Keluarga Alika hidup di rumah yang nyaris roboh, tidur di tanah dan sama sekali tidak mendapatkan bantuan (Instagram @poernomo_dtt)

Seluruh dinding rumah Alika terbuat dari anyaman bambu termasuk tiangnya dari bambu. Sama sekali tidak ada perabot layak pakai di dalam rumah itu.

Keluarga ini puluhan tahun hidup tanpa memiliki fasilitas Mandi, Cuci Kakus (MCK). Jadi kalau mau buang air (BAB), mereka berlari ke belakang ke semak-semak.

Sementara itu, pihaknya sendiri akan memberikan bantuan kepada keluarga Alika meskipun bukan bedah rumah. Purnomo akan memberi bantuan berupa kasur dan peralatan rumah tangga.

Dalam video lainnya, tampak sejumlah warga gotong royong memperbaiki rumah Alika yang sempat doyong.

Beberapa warganet yang berkomentar di postingan Purnomo itu berharap agar keluarga Alika segera mendapatkan bantuan.

Load More