SuaraJatim.id - Alika, warga di Dusun Beru RT 4 RW 8 Desa Gembong, Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur tidak mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah. Padahal keluarga Alika termasuk dalam keluarga miskin yang perlu mendapat perhatian.
Lebih mirisnya, Alika bersama satu anak laki-laki dan saudara perempuannya tinggal di rumah yang nyaris ambruk. Mereka tidak memiliki kasur dan tidur di tanah.
Aipda Purnomo, anggota polisi dari Polsek Babat, Lamongan sekaligus pimpinan kegiatan sosial Yayasan Berkas Bersinar Abadi, menunjukkan suasana rumah Alika.
Dalam video berdurasi 2.31 menit yang diunggah ke akun Instagram @poernomo_dtt, Sabtu (30/5/2020), Purnomo terlihat merekam dirinya bersilaturahmi ke keluarga Alika. Ia berkeyakinan bahwa keluarga Alika sangat butuh bantuan.
"Sore ini saya sengaja datang bersilaturahim langsung melihat ke rumah ibu Alika yang mempunyai satu anak yatim dan mohon maaf ibunya dengan jujur menjawab bahwa ibu ini pekerjaannya meminta-minta," kata Purnomo dalam video itu.
"Ini kita lihat kondisi rumahnya. Tadi siang rumahnya sempat mau roboh dan diperbaiki oleh warga sekitar," imbuhnya.
Polisi yang menggagas aksi antar jemput anak yatim secara gratis ini berkata, keluarga Alika seharusnya mendapatkan bantuan dari pemerintah dalam bentuk apapun. Namun kenyataannya Alika tidak memperoleh.
"Cuma dapat beras. Saya didampingi Pak Kasun, dan Pak Kasun ini menyatakan sedang diusahakan. Namun bantuan belum datang sampai hari ini," kata Purnomo.
Bantuan seperti PKH dan uang dari pemerintah bagi masyarakat yang terdampak Covid-19 juga tidak diterima oleh Alika.
Baca Juga: Viral Video Warga Usir Tim Medis, Disebut Sudah Tak Lagi Percaya Covid-19
"Padahal aslinya harusnya dapat (bantuan), karena betul-betul luar biasanya kondisi rumahnya. Jadi, dia tinggal di rumah tanpa ranjang," ujar Purnomo sambil menunjukkan beberapa bagian rumah Alika.
Ia menambahkan, "Lillahi ta'ala demi Allah saya menyaksikan sendiri. Tanpa MCK, tanpa dapur, jadi rumahnya ini los. Tidurnya di atas lantai tanah."
Seluruh dinding rumah Alika terbuat dari anyaman bambu termasuk tiangnya dari bambu. Sama sekali tidak ada perabot layak pakai di dalam rumah itu.
Keluarga ini puluhan tahun hidup tanpa memiliki fasilitas Mandi, Cuci Kakus (MCK). Jadi kalau mau buang air (BAB), mereka berlari ke belakang ke semak-semak.
Sementara itu, pihaknya sendiri akan memberikan bantuan kepada keluarga Alika meskipun bukan bedah rumah. Purnomo akan memberi bantuan berupa kasur dan peralatan rumah tangga.
Dalam video lainnya, tampak sejumlah warga gotong royong memperbaiki rumah Alika yang sempat doyong.
Beberapa warganet yang berkomentar di postingan Purnomo itu berharap agar keluarga Alika segera mendapatkan bantuan.
Berita Terkait
-
Viral Video Warga Usir Tim Medis, Disebut Sudah Tak Lagi Percaya Covid-19
-
Viral Warung Getok Harga Gurame Rp 1,3 Juta, Warganet: Sisiknya Emas Kali!
-
Viral Warung Pinggir Pantai Getok Harga 3 Porsi Ikan Gurame Rp 1,3 Juta
-
Viral Ratusan Balon Udara Liar, Terbakar di Langit, Ganggu Tiang Listrik
-
Catat! Warga Bisa Tukar Bansos Jika Bantuan yang Diterima Tak Layak
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak