Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Chyntia Sami Bhayangkara
Rabu, 03 Juni 2020 | 19:35 WIB
Tukang servis rakit mobil listrik (dok Terkini.id)

SuaraJatim.id - Kreatifitas manusia tak memandang latar belakang profesinya. Hal ini dibuktikan oleh seorang tukang reparasi barang elektronik bernama Sasmito yang merakit sebuah mobil berbahan bakar listrik.

Pria asal Dusun Kraton, Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Jember, Jawa Timur tersebut menyebut kalau mobil listrik rakitannya bernilai ekonomis dibandingkan dengan mobil berbahan bakar fosil.

Sebagai perbandingan, kata dia, jika sepeda motor menghabiskan satu liter bensin seharga Rp 8.000, mobil ini hanya memerlukan daya 900 watt atau sekitar Rp 1.600.

“Naik mobil listrik ini juga untuk mengurangi polusi udara,” ujar Sasmito seperti dikutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com, Selasa 2 Juni 2020.

Baca Juga: Jadwal Belajar dari Rumah TVRI dan Link Live Streaming Besok, 4 Juni 2020

Sebagai modal awal, pembuatan mobil listrik ini harus membeli baterai. Harga baterai kendaraan listrik mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 4 juta.

Namun baterai listrik tergolong awet. Bahkan ada yang bertahan sampai 20 tahun.

Ide Awal Pembuatan

Sasmito mengaku ide awal pembuatan mobil listrik dari sebuah grup Facebook komunitas sepeda motor listrik pada 2016. Dari situ, ia mendapatkan referensi tentang cara membuat mobil listrik.

“Di sana kenalan banyak teman-teman yang bisa membuat mobil listrik,” terangnya.

Baca Juga: Gugus Tugas Covid-19 Surabaya Sebut Status Wakil Wali Kota Belum Dipastikan

Sebelum membuat mobil listrik, ayah dua anak tersebut sudah punya sepeda listrik.

Merasa tak puas, pada tahun 2016, Sasmito mencoba memodifikasi sepeda listrik bekasnya menjadi mobil listrik.

Sasmito pun mengumpulkan barang bekas sepeda listrik miliknya, mulai dari dinamo hingga rangkanya. Sedangkan baterai dan control dibeli baru dengan menyicil.

Total biaya yang dikeluarkannya sekitar Rp 12 juta. Proses perakitannya pun memakan waktu setengah bulan.

Setelah jadi, awalnya mobil listrik itu mirip seperti mobil “kodok”. Sasmito kemudian mengubah bentuk mobil mirip seperti Jeep kuno.

Belajar dari YouTube

Pria lulusan SMP PGRI 1 Tempurejo ini menjadikan YouTube sebagai referensi. Dari sana proses kreatif dilakukan.

Untuk mengasah kemampuanya di bidang ini, dia juga membuka bengkel perbaikan sepeda motor listrik.

Sasmito memang memiliki hobi memperbaiki barang elektronik, seperti televisi dan kulkas.

Menurut dia, jika sudah terbiasa memperbaiki barang elektronik, mudah untuk membuat mobil listrik.

Sasmito menggunakan mobli listrik untuk dipakai sehari-hari. Misalnya untuk mengantarkan anak ke sekolah.

Jika musim hujan, kendaraan ini menjadi penyelamat.

“Kadang-kadang digunakan ke pasar dengan jarak sekitar 20 kilometer,” pungkasnya.

Load More