SuaraJatim.id - Belasan warga Kedung Turi Surabaya sejak awal sudah reaktif virus corona saat pemeriksaan rapid test. Namun belakanan dites swab, disebut negatif corona.
Belakangan Dinas Kesehatan Surabaya menyatakan hasil dari pemeriksaan laboratorium terdapat revisi. Hal tersebut disampaikan Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Covid-19 Kota Surabaya, Febria Rachmanita.
Febria menjelaskan, awal dari pemeriksaan sebanyak 15 warga tersebut menunjukkan hasil reaktif.
"Itu saat dilakukan pengecekan dengan rapid tes," katanya kepada media, Kamis sore.
Baca Juga: Masjid di 62 RW di Jakarta Dilarang Gelar Sholat Jumat, Masih Bahaya Corona
Pemeriksaan dilanjutkan dengan swab tes. Hasil dari sampling yang dilakukan laboratorium menunjukkan negatif.
Selang dua hari kemudian dikatakan dokter yang akrab disapa Feni ini ada perubahan data.
"Iya apa namanya, hasil yang ini diperbaiki. Direvisi. Diralat," ungkapnya.
Namun, Feni tidak menjelaskan alasan pasti mengapa data tersebut ada perubahan. Ia hanya menekankan, proses pemeriksaan sudah sesuai protap. Termasuk proses pemulangan warga.
"Semua pemulangan pasien pasti ada protapnya. Iya kan," kata Feni.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Jumat di Masa Transisi New Normal Wabah Virus Corona
Hal tersebut menjadi alasan mengapa para warga RW 08 Kedung Turi, Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari Surabaya ini mulanya dipulangkan.
Terlebih pada saat pemulangan warga, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Linmas Surabaya juga beralasan serupa.
Itu terlihat dari hasil konfirmasi salah satu media kepada Kepala BPBD Linmas Surabaya, Irvan Widianto. Dalam konfirmasi via pesan WhatsApp Sabtu sore (30/6/2020), Irvan menjelaskan jika 15 warga RT, 04, RW, O8 Kedung Turi sudah dipulangkan.
"Hasil swab negatif. Sudah dipulangkan semua," kata dia.
Sebelumnya, pemulangan warga Kedung Turi Surabaya menjadi sorotan. Itu lantaran dari 15 warga yang dipulangkan dari isolasi oleh Pemkot Surabaya, lima diantaranya kembali dinyatakan positif.
Padahal, keterangan yang diperoleh pihak pengurus RT dan RW, pemulangan tersebut dilakukan dengan alasan para warga sudah dinyatakan negatif.
Kondisi tersebut kian carut-marut, lantaran dua dari lima warga yang diduga positif tersebut tengah berada di Madura.
Berita Terkait
-
Alert! Kemenkes Peringatkan Potensi Peningkatan Covid-19
-
Virus Corona Ngamuk Lagi, Kasus Covid-19 di Singapura Meroket Hingga Dua Kali Lipat
-
Berharap Tak Ada Covid Lagi, Doa Pilu Juliadi di Makam Istrinya yang Meninggal karena Virus Corona
-
Kasus Covid-19 Varian JN.1 Naik Hingga 43 Persen, Paling Banyak Pasien Tidak Alami Gejala?
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Mulai Naik, Ini Perbandingan Update Virus Corona Asia Tenggara
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
LKPJ Gubernur Jatim 2024: Fraksi DPRD Apresiasi dengan Sejumlah Catatan
-
Kronologi Mobil BMW Terbang di Tol Gresik yang Belum Tersambung
-
Asisten Masinis Tewas Usai KA Jenggala Tabrak Truk, PT KAI Tempuh Jalur Hukum
-
Dua Gudang Penyimpanan Bahan Baku Sandal Milik Pabrik Sepatu Legendaris di Surabaya Ludes Terbakar
-
Pemprov Jatim Didesak Ikuti Jabar Tentang Pajak Kendaraan Bermotor, Kiai Asep Pasang Badan