
SuaraJatim.id - Beberapa hari terakhir Warga Kecamatan Sidayu Kabupaten Gresik digegerkan adanya perempuan yang mengalami gangguan kejiwaan tengah hamil delapan bulan. Namun, hingga kini belum diketahui pelaku yang menghamili perempuan tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, perempuan tersebut berkeliaran di daerah Sidayu sudah satu tahun lebih. Semula warga tidak ada yang mengetahui jika perempuan berambut acak-acakan itu sedang mengandung. Perempuan tersebut sering berjalan kaki dengan kondisi perut yang membesar.
Bahkan, tak jarang dia kerap terlihat tidur sembarangan. Beberapa warga yang prihatin dengan kondisinya mengirimkan makanan agar bayi yang dikandung mendapatkan asupan gizi. Seperti yang dilakukan Usmawati, aktivis lembaga Nasiyatul Aisyiyah.
“Kasihan melihat dia tidak terawat, saya akhirnya berinisiatif membantu dengan memberikan makanan. Supaya bayi yang dikandungnya dalam keadaan sehat dan mendapatkan asupan gizi,” kata Usmawati saat dihubungi, Jum’at (12/6/2020).
Baca Juga: Sadis! Orang Gila Ngamuk Bunuh Bayi dan Lukai 2 Orang Pakai Sabit
Tidak hanya makanan siap saji yang diberikan ke perempuan itu, Usmawati ini juga rutin mengganti pakaiannya. Aktivis perempuan itu memberikan pakaian daster agar bisa menyesuaikan perutnya yang setiap hari membesar.
"Saya khawatir, apalagi perempuan ini dalam gangguan jiwa, tentu juga akan membahayakan bayinya. Sehingga perlu adanya pengawasan agar banyinya bisa lahir dengan keadaan selamat," tuturnya.
Diakui Usmawati, untuk mendekati perempuan itu awalnya tidak mudah. Sebab, perempuan tersebut kerap marah-marah dan memukul jika yang mendekati sesama perempuan. Sikapnya terbalik jika yang mendekati adalah laki-laki. Ia berubah menjadi perempuan baik hati dan manja.
Sementara itu kabar orang gila hamil itu direspon oleh Dinas Sosial (Dinsos) Gresik. saat ini, petugas Dinsos dan medis tengah melakukan mengecekan kondisi badan serta kesehatan bayinya.
Kepala Dinas Kabupaten Gresik Sentot Supriyohadi membenarkan, jika perempuan yang biasa berkeliaran di Alun-alun Sidayu dengan perut membuncit itu merupakan orang yang mengalami gangguan kejiwaan.
Baca Juga: Dikasih Uang Rp2 Ribu, Tukang Sayur Malah Babak Belur Digebuki Orang Gila
“Iya benar petugas kami sudah turun ke lapangan, kami juga sudah berkodinasi dengan Puskesmas setempat untuk melakukan pengecekan kondisi tubuh dan perawatan medis,” katanya saat dikonfirmasi.
Rencananya, pihaknya akan membawa perempuan itu ke RSUD Ibnu Sina. Hal ini dilakukan agar ibu dan bayinya mendapatkan perawatan yang layak.
Pun pihaknya juga sudah berkordinasi dengan Unit Pelayanan Teknis (UPT), Pelayanan Sosial Asuhan (PSA) Balita Pemprov Jawa Timur yang terletak di Sidoarjo.
“Tujuannya untuk merawat bayinya setelah lahiran. Jadi meskinya ibunya mengalami gangguan jiwa, bayinya tetap mendapatkan perhatian dan perawatan yang layak,” tuturnya.
Kontributor : Amin Alamsyah
Berita Terkait
Terpopuler
- Yamaha Scorpio Z Terlahir Kembali: Harga Mulai Rp30 Juta, Mesin Seirit Supra X 125
- Pengamat Bola Internasional Blak-blakan Kualitas Mees Hilgers di Belanda: Bek Bagus tapi Dia...
- 5 Rekomendasi Sunscreen untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Kulit Tetap Sehat dan Terlindungi
- 7 HP Murah Rp1 Jutaan Terbaik 2025: Baterai Awet RAM Besar, Kamera Profesional
- Bukan PKH dan BPNT Tahap 2, Ini Daftar 3 Bansos Cair 26 Mei 2025!
Pilihan
-
Mees Hilgers Lempar Senyum Kawanua Saat Tiba di TC Timnas Indonesia
-
Google News Showcase Resmi Hadir di Indonesia
-
9 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Layar AMOLED Terbaik Mei 2025, Terang di Bawah Terik Matahari
-
Ray Dalio Diisukan Mundur dari Danantara, Ekonom Bocorkan Ada Masalah Serius
-
PT Timah Lemah Lawan Tambang Ilegal, BPK Cium Kerugian Negara Rp 33,49 Triliun
Terkini
-
Cara Pemkot Surabaya Tangani Anak Nakal, Masukkan ke RIAS
-
Wagub Jatim Gerilya Kawal Investasi dari Jepang Tanpa Bebani APBD
-
Motif Pelaku Perampokan Disertai Pemerkosaan di Mojokerto, Awalnya Ngajak Kopi Darat
-
Kiprah Cemerlang BRI Diganjar Tiga Penghargaan Internasional dari The Asset
-
Perhiasan Mojokerto Makin Gemilang, UMKM Naik Kelas dengan Bantuan BRI