Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana | Muhammad Yasir
Sabtu, 27 Juni 2020 | 14:15 WIB
Ilustrasi seorang perempuan merasakan sakit di area vagina. [shutterstock]

SuaraJatim.id - Dukun cabul bernama Amir Saripudin meminta 4 korban pencabulan jangan bilang ke siapapun atas aksi bejad dia. Amir mencium kemaluan biduan dengan dalih ritual.

Amir ditangkap karena jalani ritual aneh hingga mencium kemaluan perempuan langganannya. Dia ditangkap polisi Polres Kota Depok.

Dukun cabul Amir diduga mencabuli empat korban bermodus ritual mandi kembang.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, keempat korban dukun cabul itu perempuan berinisial SD, N, TA, dan RL.

Baca Juga: Video Kuda Delman Lepas Kendali, Bawa Penumpang Melawan Arus di Jalan Raya

"Kami berhasil mengungkap kasus perbuatan cabul bermodus mandi kembang," kata Yusri lewat keterengan tertulis kepada wartawan, Kamis (25/6/2020).

Yusri mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Januari 2020 di kediaman Amir, Jalan H Nurdin RT2/RW1 Depok, Jawa Barat.

Ketika itu, kata dia, keempat korban mendatangi rumah sang dukun, berniat dimandikan air kembang.

"Para korban dan keluarga datang ke rumah pelaku berniat untuk dimandikan air kembang. Lalu para korban bergantian dimandikan air kembang oleh pelaku," ujar Yusri.

Saat hendak dimandikan air kembang, sang dukun meminta korban melepaskan semua pakaian.

Baca Juga: Mandikan Biduan Dangdut Pakai Kembang, Dukun Cabul di Depok Diciduk Polisi

Permintaan itu disampaikan sang dukun dengan dalih agar proses mandi kembang lebih suci.

"Setelah itu korban dimandikan oleh pelaku, lalu pelaku meraba serta megisap payudara korban," ungkap Yusri.

Selanjutnya, dukun cabul tersebut juga meminta korbannya untuk berjongkok. Saat itu, dia meraba hingga memainkan lidah pada kemaluan korban.

"Setelah itu pelaku kembali memandikan korban memakai air kembang sambil membaca doa atau mantra. Kemudian, pelaku berbicara kepada para korban 'jangan bilang siapa-siapa, nanti kena tulahnya (akibatnya)' demikian," kata Yusri.

Catatan redaksi:

Pukul 14.45 WIb judul berita di atas sudah diganti dari judul awal karena mengandung isu sensitif. Redaksi Suara.com meminta maaf jika ada pihak yang tidak nyaman.

Load More