Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 14 Juli 2020 | 10:33 WIB
Peneliti Ecological Observations and Wetlands Conversation (Ecoton), Andreas Agus Kristanto Nugroho. (dok Istimewa)

"Karena mikroplastik yang membawa (mengikat) bahan-bahan berbahaya seperti logam berat, pencemaran, pestisida, terus zat endocrine dusrupting chemicals yang ada di sana, itu akan berada di sistem tubuhnya si ikan," ujarnya.

"Pada akhirnya ketika manusia makan (ikan yang terpapar mikroplastik), itu juga akan memasukkan bahan kimia itu ke tubuh manusia," sambung alumnus S2 Biologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tersebut.

Untuk diketahui, mikroplastik terbagi dalam dua jenis, primer dan sekunder. Mikroplastik primer ialah mikroplastik yang sengaja dibuat oleh industri, sedangkan mikroplastik sekunder merupakan hasil disrupsi atau penghancuran plastik besar.

Ukuran mikroplastik berada di bawah lima milimeter dan termasuk material berbahaya. Selain karena mengandung ftalat yang biasanya digunakan sebagai pelentur plastik, mikroplastik bersifat mengikat material di sekitarnya.

Baca Juga: HOROR! 72 Persen Ikan di Kali Brantas Jawa Timur Makan Plastik

Kontributor : Usman Hadi

Load More