Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 27 Juli 2020 | 21:05 WIB
Beras bantuan dari Jokowi yang berkutu. (Suara.com/Amin)

SuaraJatim.id - Beras bantuan dari Presiden Jokowi banyak kutunya. Gara-gara ini, penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT) di Kecamatan Cerme, Gresik kembali menjadi sorotan.

Berkarung-karung beras yang dibagikan ke keluarga penerima manfaat (KPM) tidak layak dikonsumsi. Kualitas beras pecah-pecah dan banyak hewan kutu berkeliaran di dalam karung beras.

Seperti yang diterima JM misalnya. Perempuan 58 tahun itu mengeluh jika beras yang diterima memang tidak layak konsumsi.

Selain banyak kutunya, kualitas beras sangat buruk. Tapi ia tidak berani memprotes, karena takut tidak diberi lagi.

Baca Juga: Pak Jokowi Kalau Sampo Habis Diisi Air Gak? Kaesang Beri Jawaban Kocak

“Ya begini sudah dikasih ya alhamdulillah. Tidak protes khawatir tidak diberi,” kata JM, saat ditemui di kediamannya, Senin (27/7/2020).

JM merupakan KPM dari program BPNT. Program dari Kemensos RI ini sejak Covid-19 per KPM mendapatkan bantuan sebesar Rp 200 ribu.

Anggaran itu hanya bisa dirupakan dengan bahan makanan.

Dalam pencarian ini, JM mendapatkan, beras 15 Kg merk Rojo Lele, telur 10 butir atau 1/2 kg, kentang 1/4 isi 6, sayur manusan 2 buah, jeruk 1 kg, dan kacang ijo 1/4 kg.

Dengan buruknya kualitas beras, JM menduga beras tersebut jika disamakan dengan harga toko kelontong harganya sangat rendah, sekitar Rp 8.500 per kilogram.

Baca Juga: Jokowi Minta Satgas Covid-19 Ajak Tokoh Agama Ubah Perilaku Masyarakat

Kendati demikian ia tetap bersyukur bisa mendapatkan bantuan dari program sembakonya Jokowi.

Load More