Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 29 Juli 2020 | 18:48 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Dok. Humas Surabaya)

SuaraJatim.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta orang kaya positif corona tidak isolasi diri di rumah karena alasan punya rumah besar dan luas. Sebab justru itu membahayakan.

Mereka tetap harus melakukan isolasi mandiri di tempat terpisah dengan anggota keluarganya.

"Sering kali pasien menyampaikan bisa isolasi mandiri karena rumah besar. Kenyataannya dari data yang saya baca, itu banyak yang tinggal di rumah besar, tetapi akhirnya satu keluarga terkena semuanya," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/7/2020).

Menurut Risma, tidak semua orang memiliki kondisi dan kekebalan tubuh yang sama.

Baca Juga: Camat Sampai RT di Jawa Barat Selewengkan Bansos Corona dari Jokowi

Itulah mengapa Risma meminta orang yang pertama positif COVID-19 langsung berpindah tempat untuk isolasi mandiri baik isolasi di Asrama Haji maupun tempat karantina lain yang aman.

"Makanya sekarang saya berusaha bagaimana kami bisa merayu untuk yang pasien pertama positif bisa isolasi mandiri," ujarnya.

Ia mencontohkan di dalam rumah terdapat anak-anak atau lansia yang juga rentan terhadap penularan.

Meskipun secara fisik sudah tidak ada kontak, namun jika tetap tinggal dalam satu rumah, risikonya dinilai masih cukup besar.

"Tapi kadang bagaimana dengan pakaian kotor. Akhirnya satu keluarga tertular semua. Permasalahannya ada yang kuat, ada yang bayi, ada yang masih anak-anak. Ini akan berputar terus dalam satu keluarga itu," katanya.

Baca Juga: Kimia Farma Akan Distribusi Vaksin COVID-19 Produksi Bio Farma

Jika rantai penularan di dalam rumah tidak diputus, lanjut dia, maka dikhawatirkan akan terus berputar antaranggota keluarga yang berada di rumah itu.

Oleh karena itu, Risma berharap pasien mau melakukan isolasi mandiri di tempat terpisah dengan keluarga mereka.

"Misalnya anaknya negatif, ibunya positif tertular lagi begitu seterusnya. Karena itu saya mohon sekali lagi pasien yang pertama positif untuk isolasi supaya keluarga lainnya tidak tertular," katanya.

Terlepas dari semua itu, kata dia, berbagai upaya yang telah dilakukan Pemkot Surabaya dalam menangani pandemi ini ternyata sudah membuahkan hasil.

Buktinya, angka kesembuhan dari hari ke hari semakin meningkat drastis.

Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita menambahkan berdasarkan data terbaru per hari ini, pasien yang sembuh terus meningkat, hingga saat ini angka komulatif kesembuhan sebanyak 5.001 orang. Sementara untuk pasien yang rawat jalan berjumlah 1.371 orang.

"Untuk rawat inap 1.174 dan tamu Asrama Haji saat ini 248 orang," katanya. (Antara)

Load More