Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 29 Juli 2020 | 22:00 WIB
Sovi Dwi Aprilia. (beritajatim.com)

“Suaminya saya sudah tidak ada, hanya saya dan anak-anak untuk bisa bekerja mencari nafkah kehidupan untuk kebutuhan sehari-hari,” tandasnya.

Setiap harinya, sambung Muyani, nasi yang dijual sebanyak 50 bungkus. Kadang habis, kadang juga masih sisa.

Selama harus memenuhi untuk kebutuhan paket kuota internet untuk sekolah daring anaknya, jualan dilakukan sampai siang hari agar nasi bisa habis.

“Kalau sampai siang tidak juga habis, yang kami siapkan untuk makan siang dan malam. Nasi dan sayur saya pisahkan, jadi nasinya awet, tidak gampang basih,” imbuhnya seperti dilansir beritajatim.com.

Baca Juga: Ortu Protes, Materi Belajar di Rumah Terlalu Banyak dan Sulit Diserap Anak

Masih menurut Muyani, untuk mememuhi beli paket internet, kadang sampai uang jajan sedikit dan bahkan kadang tidak ada.

“Kalau uang jatah untuk beli paket internet sudah tercukupi, saya merasa lega dan bersyukur. Uang jajan berkurang atau tidak ada, tidak masalah, yang penting untuk kuota internet terbelikan,” pungkas Muyani.

Load More