SuaraJatim.id - Majunya calon petahana, Bupati Faida, dalam Pilkada Jember yang akan berlangsung pada Desember 2020 membuat 11 partai politik yang memiliki kursi di DPRD setempat menyatukan kekuatan.
Meski maju melalui jalur perseoarangan dalam Pilkada, Bupati Faida bakal menemukan lawan yang berat dalam kontestasi politik kali ini.
"Memang benar kami menandatangani surat kesepakatan bersama yang dilayangkan kepada DPP masing-masing parpol yang bertujuan meminta pengurus pusat semua partai bersatu untuk mencalonkan satu pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati dalam Pilkada Jember," kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Bambang Wahyu seperti dilansir Antara di Jember, Senin (3/8/2020).
Sebelas parpol yang menyatakan kesepekatan tersebut meliputi, PKB (8 kursi), Partai Nasdem (8 kursi), PDI Perjuangan (7 kursi), Partai Gerindra (7 kursi), PKS (6 kursi), PPP (5 kursi), Partai Golkar (2 kursi), PAN (2 kursi), Partai Demokrat (2 kursi), Perindo (2 kursi) dan Partai Berkarya (1 kursi).
Baca Juga: KPK Benarkan Tengah Selidiki Kasus Dugaan Korupsi di Jember
Bambang mengatakan, ada dua poin kesepakatan yang dibuat 11 parpol pemilik kursi di DPRD Jember beberapa waktu lalu.
Pertama, pascaparipurna DPRD Kabupaten Jember dengan agenda hak menyatakan pendapat, memohon kepada DPP partai politik untuk mengawal proses hukum ke Mahkamah Agung, karena keputusan menggunakan hak menyatakan pendapat ini didukung dan disetujui seluruh fraksi yang ada di DPRD Kabupaten Jember sebegai representasi seluruh partai politik yang ada di Kabupaten Jember dan ini menyangkut marwah serta kehormatan DPRD Kabupaten Jember.
Kedua, dengan lolosnya petahana sebagai calon independen pada Pillkada 2020 di Kabupaten Jember, maka memohon kepada seluruh DPP partai politik yang memiliki kursi di DPRD Kabupaten Jember melakukan koordinasi dengan seluruh DPP partai politik sebagai bentuk ikhtiar mengusung satu pasangan calon yang kuat untuk menjadi penantang petahana agar bisa head to head.
"Itu kesepakatan 11 parpol di Jember, tapi keputusan tetap berada di tangan DPP parpol masing-masing, namun kami berharap pusat mendengarkan aspirasi yang di daerah," tuturnya.
Wahyu menjelaskan, seluruh parpol di Jember bersatu karena petahana sudah pasti maju dalam bursa pilkada melalui jalur perseorangan. Sehingga, bagi parpol dengan majunya calon tersebut adalah ancaman bagi perkembangan demokrasi.
Baca Juga: Pasca Dipecat DPRD, Bupati Jember Faida Melengos Ditanya soal Pemakzulan
"Mengingat salah satu pilar demokrasi di Indonesia adalah partai politik, sehingga bagi calon bupati yang diusung oleh parpol akan mendapatkan kontrol kuat dari parpol pengusung, agar kebijakannya benar-benar berpihak kepada rakyat," katanya.
Berita Terkait
-
Warna Surat Suara Pilkada 2024 Beda-Beda! Cek di Sini Biar Gak Bingung di TPS
-
Cara Cek Lokasi TPS Pilkada 2024 Online, Pemilih Wajib Tahu!
-
Logistik Pilkada 2024 di Jakarta Mulai Didistribusikan
-
Apa Dokumen yang Dibawa ke TPS Pilkada Serentak 27 November 2024?
-
Gunakan CCTV, Pemprov Papua Tengah Antisipasi Gangguan Keamanan Pilkada Serentak
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Khofifah Siapkan Tim Khusus untuk Kawal Suara di TPS
-
Jelang Coblosan, Tri Rismaharini Dapat Pesan dari Ponpes Sunan Derajat
-
Heboh! Viral Detik-detik Penculikan Anak di Blitar: Korban Dibujuk Beli Jajan
-
KPU Jatim: EVP Ruang untuk Bertukar Pengalaman Mengenai Pemilu
-
Tidak Netral, Kades di Situbondo Divonis 3 Bulan Penjara dengan Percobaan