SuaraJatim.id - Setelah ditangkap oleh Tim Unit Resmob Polrestabes Surabaya, Gilang 'Fetish Kain Jarik' di bawa menuju Surabaya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kekinian, mahasiswa semester 10 tersebut ternyata sudah berada di Mapolrestabes Surabaya. Ia sudah tiba di Surabaya sejak hari ini bersama dengan kuasa hukumnya.
"Ia tiba hari ini. Waktu di bawa dia kooperatif, dia dibawa bersama kuasa hukumnya dari Kapuas," ucap Kanit Resmob Polrestabes Surabaya Iptu Arief Ryzki kepada SuaraJatim.id Jumat (7/8/2020).
Saat ini, lanjut Arief Gilang sedang menjalani pemeriksaan di ruang Resmob.
Ia masih belum dilakukan penahanan karena masih membutuhkan gelar perkara dan hasil penyelidikan yang lengkap.
"Kalau di tahan masih belum, karena harus gelar perkara dulu dan lidiknya harus lengkap," tegasnya.
Arief mengatakan sampai saat ini pihaknya sudah memeriksa sebanyak 9 saksi. Ke-9 saksi tersebut diantaranya ada 4 kornan dan saksi ahli serta dari pihak kampus.
"Saksi ahli dari ahli ITE dan ahli bahasa terkait chatting korban apakah merujuk ke pelecehan seksual. Kalau pihak kampia karifilasi soal kebenaram status mahasiswanya dan kebenaran pelecehan yang dilakukan," katanya.
Sementara mengenai informasi Gilang yang pernah diarak saat berada di kosnya Surabaya, Arief mengatakan baru mendapatkan informasi tersebut.
Baca Juga: Foto Penangkapan Gilang Sang Predator Seks Fetish Kain Jarik di Rumah
Nantinya akan diperiksa memgenai hal itu.
"Itu belum sampai situ, kita baru dapat infonya nanti di perdalam lagi," pungkas Arief.
Gilang ditangkap di Kapuas, Kalimantan Tengah pada Kamis (6/8/2020) malam. Fotonya dibagikan oleh polisi.
Setelah ditangkap, Gilang langsung menjalani tes virus corona. Gilang dibawa menuju RSUD Kapuas untuk melakukan rapid tes dan hasilnya non reaktif.
"Benar penangkapan dilalukan tadi malam. Penangkapan dilakukan atas korodinasi antara Polda Jatim, Polrestabes Surabaya dan Polda Kalteng Polres Kapuas," ujar Arief.
Rencananya Gilang akan dibawa menuju Surabaya untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Berita Terkait
-
Kelemahan Teori Fetish dalam Kasus Kematian Arya Daru Menurut Pakar
-
Seksolog Mematahkan Asumsi Liar tentang Fetish di Balik Kematian Diplomat Arya
-
Ingat Kasus Gilang Bungkus? Kini Diduga Beraksi Lagi Usai Keluar Penjara
-
Apa Itu Porta Potty Dubai? Sisi Gelap Negara Tajir dengan Fetish Aneh, Kini Kena Bencana Banjir
-
5 Cara Cari Tahu Fetish Pasangan di Ranjang, Cocok Gak Ya?
Terpopuler
- 9 Potret Rumah Eko Patrio Seharga Rp150 Miliar, Ada Rooftop Pool di Lantai 4
- Kronologi Penangkapan Mahasiswa Unri Khariq Anhar di Jakarta
- Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Bocah Pamer dapat Jam Tangan Rp 11 Miliar
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
Pilihan
-
Kenalan dengan Stade Brest, Dulu Rumah Franck Ribery Kini Jadi Hunian Mees Hilgers
-
Negara Tetangga Indonesia di Ambang Kekacauan, Potensi Kudeta Militer Mencuat
-
Core Indonesia Desak Pemerintah Koreksi Total Kebijakan Ekonomi, Batalkan Pajak & Pangkas Belanja
-
Netizen Cari Raffi Ahmad yang Mendadak Hening: Mana Suaranya, A?
-
Demo Meluas Bukan karena Asing, Tapi Masalah Perut!
Terkini
-
Polda Jatim-LBH Berkoordinasi Tangani Pelaku Anarkis di Enam Daerah
-
Patung Ganesha Hilang dari Museum Kediri
-
BRI Dorong Pertumbuhan UMKM: Ratusan Ribu Pengusaha Naik Level Lewat KUR
-
Solidaritas Tanpa Batas: Ojol Jatim Kirimkan Doa dan Bantuan untuk Keluarga Almarhum Affan
-
Pasca Demo Anarkis: Intip Kondisi Mengerikan Gedung Grahadi yang Terbakar