SuaraJatim.id - Provinsi Jawa Timur akan segera memberlakukan kegiatan belajar mengajar tatap muka untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di beberapa daerah. Sekolah di 23 kabupaten dan kota sudah diizinkan dibuka.
Namun, sebelum pembelajaran tatap muka, daerah yang siap lebih dulu akan dilakukan uji coba.
Sesuai Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bernomor 420/11350/101.1/2020 tentang Ujicoba Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Jenjang SMA/SMK/SLB di Jatim pada 9 Agustus 2020, ujicoba akan dimulai pada 18 Agustus 2020 mendatang.
Surat edaran tersebut ditujukan kepada Bupati/Wali Kota se Jatim. Ada enam poin dalam SE tersebut. Dalam antaran, disebutkan bahwa ujicoba dilakukan karena makin tingginya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.
Di poin satu juga dijelaskan, ujicoba dilakukan karena tingginya antusiasme siswa dan orangtua untuk kembali belajar di sekolah.
"Jadwal ujicoba pembelajaran tatap muka terbatas untuk jenjang SMA/SMK/SLB rencana akan dilakukan secara bertahap mulai tanggal 18 Agustus 2020 sesuai dengan kondisi kesiapan sekolah masing-masing untuk menerapkan protokol kesehatan serta mengindahkan sepenuhnya hasil koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan atau Gugus Tugas COVID-19 setempat," isi SE di poin keenam.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi saat dikonfirmasi membenarkan soal SE Gubernur Khofifah tersebut. Dengan keluarnya SE itu, dinas kabupaten/kota dan pihak sekolah diminta berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 setempat.
"Sarana prasarana juga harus disiapkan, mulai dari alat cuci tangan, disinfektas dan lainnya," katanya kepada wartawan pada Senin (10/8/2020).
Ia menjelaskan, ujicoba dilakukan karena banyaknya kendala selama pembelajaran jarak jauh, seperti keterbatasan sarana prasarana di keluarga yang tidak mampu.
Baca Juga: Penyebaran Virus Corona di Makassar Diklaim Terkendali
"Sehingga mereka harus pinjam ponsel ke tetangganya. Ada juga yang punya ponsel satu bapaknya saja, tapi anaknya banyak butuh PJJ," tandas Wahid.
Pertimbangan lainnya adalah siswa SMA/SMK sederajat telah memiliki kondisi fisik yang prima dan pola pikirnya mampu melaksanakan protokol kesehatan.
Namun, mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim itu menegaskan bahwa ujicoba belajar tatap muka itu hanya diberlakukan untuk zona hijau, kuning, dan oranye.
Sementara di daerah yang masih zona merah belum dilakukan ujicoba. Khusus untuk zona oranye, diperkenankan melaksanakan kegiatan belajar tatap muka secara bergiliran masing-masing kelas 25 persen.
"Jadi, jika sekelas ada 36 siswa, maka saat uji coba hanya sembilan siswa yang masuk. Sementara untuk zona hijau bisa melakukan pembelajaran tatap muka dengan 50 persen siswa masuk," ujar Wahid.
Berikut data daerah di Provinsi Jawa Timur dilansir dari Satgas Covid-19 (covid19.go.id) yang masuk zona merah (resiko tinggi), zona orange (resiko sedang) dan zona kuning (resiko rendah).
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
8 Karyawan RS Jember Tewas dalam Kecelakaan Maut di Bromo
-
Golds Gym Surabaya Mendadak Tutup, Kementerian Perdagangan Panggil Manajemen
-
5 Profesi Kantoran Ini di Ujung Tanduk, Digilas AI Tanpa Ampun! Cek Posisimu
-
Jangan Sampai Kehabisan, Ini Syarat dan Trik Cepat Dapat Dana Kaget
-
Khofifah: FESyar Bukan Sekadar Seremoni! Jatim Siap Jadi Pusat Ekonomi Syariah Nasional