SuaraJatim.id - Video rekaman seorang anggota keluarga jenazah suspek virus corona covid-19 ingin membawa mayat saudaranyanya pulang dan menolak prosedur pemakaman khusus, viral di media sosial.
Berdasarkan penelusuran Beritajatim.com, rekaman berdurasi 2 menit 42 detik itu terjadi di sebuah rumah sakit rujukan Kota Malang, Jawa Timur, beberapa hari lalu.
Dalam video itu, tampak tim medis dari rumah sakit awalnya mencoba memberikan pengertian kepada keluarga pasien.
Namun, salah satu anggota kelurganya tiba-tiba menghampiri jenazah, membuka kantong jenazah sambil mencium jenazah.
Pasien itu diketahui merupakan salah satu pendiri rumah ibadah di daerah Buring, Kedungkandang, Kota Malang.
Petugas yang berada di lokasi seperti sedang kebingungan oleh aksi pria berbaju koko bersongkok putih itu.
Dia ingin membawa jenazah ke mobil pribadinya untuk dibawa pulang. Keluarga yang lainnya ada yang sempat melarang aksi nekat pria itu.
Namun, beberapa anggota keluarganya ikut mendorong jenazah menuju mobil pribadi.
“Alasan keluarga karena hasil rapid test nonreaktif. Ada satu anggota yang menolak lalu menghampiri, membuka paksa hingga mencium jenazah. Nah akhirnya banyak anggota keluarga yang terprovokasi dengan pria ini,” ujar Wali Kota Malang, Sutiaji.
Baca Juga: Viral Warga Malang Cium Jenazah Probable Covid-19, Sutiaji Akui Kecolongan
Sutiaji mengatakan, memang sempat terjadi friksi antara petugas medis dengan pihak keluarga.
Namun, dia menegaskan bahwa ketika jenazah sampai di rumah duka dimakamkan dengan prosedur Covid-19. Bahkan sebelum pemulasaran jenazah sempat disalatkan.
“Jadi sebenarnya ada friksi. Tadinya keluarga sudah patuh tapi ya karena ada yang memprovokasi. Itu akhirnya keluarga setuju jenazah dikubur sesuai prosedur. Jenazah juga sempat di salatkan tapi tidak turun dari ambulans,” kata Sutiaji.
Atas kejadian ini, Sutiaji berharap proses pemulasaran jenazah dari rumah sakit menuju tempat pemakaman sebaiknya dipercepat.
Hal itu, dilakukan untuk mengantisipasi aksi nekat serupa dikemudian hari.
“Saya minta agar rumah sakit ada percepatan penanganan. Jangan sampai ada proses panjang sehingga memberi ruang orang untuk membisiki untuk membawa pulang jenazah. Untuk anggota keluarganya langsung kita rapid test."
Berita Terkait
- 
            
              Viral Warga Malang Cium Jenazah Probable Covid-19, Sutiaji Akui Kecolongan
 - 
            
              Wali Kota Malang Ogah Sebut Angka Kematian Corona Tinggi di Wilayahnya
 - 
            
              Lawan Corona, Warga Kota Malang Ciptakan Konsep 'Kampung Tangguh'
 - 
            
              Ambil Paksa Jenazah Corona, RSUD Kota Mataram Digeruduk Ratusan Warga
 - 
            
              Mendagri Tito Karnavian: Jenazah Pasien Covid-19 Lebih Baik Dibakar
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Wisata Bisa Jadi Mesin Uang Baru untuk Daerah, DPRD Jatim Beri Tips Jitunya
 - 
            
              Antisipasi PHK, DPRD Jatim Usulkan Pelatihan Kerja Digital untuk Gen Z dan Milenial
 - 
            
              Uang Gratis untuk Belanja, DANA Kaget Edisi Darurat Hadir: Klaim Sebelum Terlambat
 - 
            
              5 Fakta Kelam Tragedi Simpang Club Surabaya Menjelang Hari Pahlawan 10 November
 - 
            
              Retakan Tanah Raksasa Menganga di Madiun, Puluhan Warga Mengungsi