Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 13 Agustus 2020 | 13:35 WIB
Capt Masri T Randa Bunga. (Suara.com/Amin)

SuaraJatim.id - Sebuah kapal TB Immanuuel WGSR 3 dikabarkan hilang dari perairan Bima Nusa Tenggara Barat (NTB). Kapal tersebut berangkat dari Gresik menggandeng tongkang berisi bangunan, dengan membawa 12 crew awak kapal.

Sepuluh crew kapal belum ditemukan, dua orang ditemukan selamat. Petugas dari Basarnas kesulitan mencari keberadaan kapal beserta crewnya.

Hilangnya kapal dari perusahaan yang beralamat di Kabupaten Gresik itu dibenarkan oleh Kasi Keselamatan Berlayar KSOP Capt Masri T Randa Bunga.

Dia menyebutkan kapal tersebut sesuai data, terekam berangkat dari pelabuhan Gresik pada 22 Juli 2020 lalu.

Baca Juga: Takut Paru-paru Rusak, Warga Kemuteran Gresik Protes Bongkar Muat Batu Bara

Kemudian pada 6 Agustus 2020, pihaknya mendapatkan laporan jika kapal dengan mengandeng tongkang itu hilang di perairan Bima NTB.

Sampai saat ini petugas masih melakukan pendalaman atas hilangnya kapal pengangkut bahan bangunan itu.

“Iya kami mendapatkan laporan adanya kapal hilang. Kapal itu berangkat dari Gresik bersama tongkang, lalu talinya terputus kemudian kapal dan tongkang terpisah. Sepuluh crew berada di kapal, dua orang berada di tongkang,” kata Capt Masri T Randa Bunga, saat ditemui di rungannya, Kamis (13/8/2020).

Menurut Masri, sesuai laporan, kapal itu dikabarkan terputus dengan tongkang lalu terbakar. Namun tidak ada yang mengetahui peristiwa tersebut, sebab kejadian itu terjadi pada pukul 03.00 WIT.

Sedangkan tongkang kapal yang terpusut itu ditemukan oleh nelayan setempat di Pulau Sarage, wilayah Likung Tangaya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini Senin, 10 Agustus 2020 di Surabaya dan Sekitarnya

Dua crew yang ada di tongkang selamat. Antara lain, Hamzah dan Lukman.

“Sepuluh crew yang ada di kapal hingga saat ini belum diketahui keberadaanya. Kami masih mengupayakan agar Basarnas kembali melakukan pencarian,” bebernya.

Perlu diketahui, 10 crew kapal yang hilang di laut itu. Antara lain, Rustam Efendi (Nahkoda), Robby Dwi Premadi (Mualim 1), Ahmad Mahfutson (mualim 2), Ahmad Efendi (KKM), Denis Taditya Ermandra (Masinis II), Bayu Santoso (masinis III), Arief Damar Jumanto (Juru mudi), Rahmad Hermawan ( juru mudi), Sahir Juana (Juru mudi) dan Medy Yosua K Sllay (juru masak).

Kontributor : Amin Alamsyah

Load More