Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Senin, 17 Agustus 2020 | 06:10 WIB
Rumah Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno pasca diserang petasan oleh pelaku teror. Minggu (16/8/2020). (Suarajatim.id/Usman Hadi).

Dalam teror tersebut berkembang isu liar yang mencoba membenturkan dan memaksa NU Kabupaten Kediri ditarik dalam situasi politik. Kabupaten Kediri akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Desember 2020. Selain itu, teror tersebut juga merusak perayaan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI di wilayah Kabupaten Kediri.

Pihaknya menegaskan teror tidak dibenarkan dalam bentuk apa pun, terlebih lagi menyeret nama NU dalam pusaran kejadian tersebut.

"Teror dan tindak kekerasan dalam bentuk apa pun dapat dipastikan bukan wujud sikap dari jemaah Nahdlatul Ulama," ujar dia.

Sutrisno dan istrinya, Haryanti telah menjabat sebagai Bupati Kediri selama empat periode. Masing-masing dua periode. Jabatan Haryanti Sutrisno sebagai Bupati Kediri ini merupakan tahun terakhir, sehingga Kabupaten Kediri akan menggelar pilkada pada Desember 2020.

Baca Juga: Bupati Kediri Diteror Petasan karena Suhu Politik Panas Pilkada

Pada Pilkada Kabupaten Kediri, Sutrisno yang juga mantan Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri ini sempat mendukung pasangan Mujahid-Eko Ediono untuk maju di Pilkada 2020. Poster mereka banyak terpampang di sejumlah titik wilayah Kabupaten Kediri.

Namun, DPP PDIP justru memberikan dukungan untuk pasangan calon Bupati Kediri yang juga anak Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, yakni Hanindhito Himawan Pramono. Ia bergandengan dengan Dewi Maria Ulfa yang merupakan Ketua Fatayat NU Kabupaten Kediri di Pilkada 2020 Kabupaten Kediri.

Load More