SuaraJatim.id - Sebanyak puluhan pasukan gabungan polisi dan tentara menangkap dengan paksa AS, pria yang merebut dan mencium jenazah positif corona di Kota Malang. Penangkapan dipimpin Polresta Malang Kota bersama Kodim 0833 Kota Malang.
Video aksi nekat itu pun tengah viral di media sosial dengan durasi 2.42 menit.
Dengan alat pelindung diri lengkap atau hazmat mereka menjemput paksa AS di rumahnya di Jalan Mayjend Sungkono, Buring, Kota Malang.
Setelah diamankan, AS dimasukan ke mobil ambulans dokter polisi dan dibawa ke Mako Polresta Malang Kota.
Baca Juga: Jenazah Covid-19 Dicium, Wali Kota Malang Libatkan Polisi Lakukan Tracing
Belakangan diketahui bahwa AS bukan keluarga inti melainkan kerabat mendiang pasien Covid-19.
“Kami melakukan operasi kemanusiaan sekaligus penegakan hukum kepada masyarakat yang mencoba mengambil paksa hingga mencium jenazah. Sementara yang kita amankan satu orang yang mencium jenazah kemarin,” ujar Leonardus seperti dilansir beritajatim.com, Selasa, (18/8/2020).
Leonardus mengatakan, setelah dibawa ke Mako Polresta Malang Kota. AS akan segera dilakukan rapid test dan swab test.
Bila hasil swab positif Covid-19 dia akan langsung dikarantina. Dia juga akan menjalani pemeriksaan, terkait aksi nekat mencoba membawa kabur dan mencium jenazah Covid-19.
“Kami ingin menyelamatkan pelaku memastikan rapid test dan swab test bagi yang bersangkutan. Untuk memastikan kondisinya positif atau negatif. Kalaupun positif akan kita lakukan karantina,” papar Leonardus.
Baca Juga: Tolak RUU Omnibus Law, Orator: Kami Sudah Bosan dengan Kalimat Politis
Leonardus mengingatkan masyarakat untuk tidak nekat dengan aksi serupa.
Sebab, bila kejadian serupa terulang polisi tidak segan segera menindak pelaku.
Untuk orang-orang yang ada dalam video itu juga akan menjalani rapid test hingga test swab sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
“Kami juga lakukan 3T (tracing, testing dan treatment) kepada anggota keluarga yang lain, disekitar jenazah (positif Covid-19),” tandas Leonardus.
Berita Terkait
-
Ketua DPRD Kota Malang Prihatin Banyak Korban Luka saat Demo Tolak RUU TNI: Nyawa Tak Bisa Diganti!
-
Aksi Tolak RUU TNI Meluas, Gedung DPRD Kota Malang Terbakar
-
Kekayaan Amithya Ratnanggani: Ketua DPRD Kota Malang yang Temui Massa Aksi 'Indonesia Gelap'
-
Sosok Amithya Ketua DPRD Kota Malang, Politisi yang Temui Massa Demo Indonesia Gelap
-
UMK Malang Naik 6 Persen, Pj Wali Kota Ingatkan Perusahaan Tak Lakukan PHK
Tag
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
DPRD Jatim Bongkar Rahasia Genjot Pertumbuhan Ekonomi
-
Massa Aksi Tolak UU TNI Surabaya: Ada Pasal-pasal yang Dapat Menyempitkan Masyarakat Sipil
-
Gubernur Khofifah di PKA II dan III BPSDM Jatim: Perkuat Kapasitas Pemimpin Birokrasi Adaptif
-
Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut di Duduk Sampean Gresik: 7 Orang Meninggal Dunia
-
Heboh Es Krim Beralkohol Dijual di Stan Mall Surabaya