SuaraJatim.id - Kebakaran yang terjadi di toko elektronik Jalan Kranggan Kota Surabaya membuat Wali Kota Tri Rismaharini mengerahkan anak buahnya untuk mencari tahu penyebab peristiwa tersebut.
Risma, sapaan Tri Rismaharini, memerintahkan petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Surabaya menyelidiki kondisi toko elektronik tersebut terkait tidak keluarnya asap dari dalam bangunan.
"Coba pak, diselidiki lebih dalam. Sekalian sama (Dinas) Cipta Karya, biar dilihat sama-sama," ujarnya, Senin (31/8/2020).
Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya Rooben Rico mengatakan, Pemkot Surabaya sudah melakukan evaluasi, berserta Satpol PP dan Dinas Damkar.
"Hasil evaluasi dilapangan bersama teman-teman, Kasatpol PP, dengan Dinas PMK. Kalau kita lihat sekarang kan posisinya existing di lapangan. Kita tahu, bahwa banyak rumah tinggal, toko, dan kawan-kawan posisinya. Kalau kita lihat tidak ada sirkulasi udara sama sekali," ujarnya, Senin (31/8/2020).
Melihat hasil evaluasi hari ini, Pemkot Surabaya akan melakukan konsep ulang bangunan yang lebih aman untuk mengatasi kejadian dan kondisi darurat.
"Ke depan kita akan lakukan evaluasi scara bersama-sama, dan konsep bersama-sama bangunan yang aman seperti apa, kemudian harus dilakukan jika dalam kondisi darurat kebakaran terjadi, itu nanti kita akan duduk bersama dengan teman-teman untuk membuatkan mekanisme dan SOP-nya, tapi posisinya," imbuhnya.
Selain itu, di bangunan toko yang terbakar dan sekitarnya, banyak yang tak mempunyai ventilasi. Sehingga, toko yang terbakar tersebut, asapnya tak terlihat oleh warga sekitar.
"Yang pasti harusnya ventilasi. Kalau ventilasinya ada, kalau ada kebakaran asap itu keluar sebetulnya, buat warning dan petunjuk bagi sekelilingnya. Oh ya, tahu ada kebakaran, itu yang mungkin salah satu akan kita pikirkan bersama," ungkapnya.
Baca Juga: Sekeluarga Tewas di Kebakaran Maut Kranggan Surabaya, Ada Teriakan Bocah
Selain itu, Pemkot Surabaya sudah menjelaskan posisi standarisasi bangunan di Surabaya. Bahkan, mereka juga sempat menyosialisasikan ke masyarakat luas.
"Standar ya kita buat, meski sbetulnya sudah ada. Cuma, kita buatkan dan kita sosialisasikan ke warga, supaya mereka posisinya sadar dan penting untuk membuat sirkulasi udara, kemudian penyiapan namanya APAR, dan apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran," ujarnya.
Saat ditanya soal pintu harmonika, Rooben menegaskan pintu tersebut aman dari pencuri, tapi tidak di saat kebakaran.
"Contoh ini, penggunaan rolling door (harmonika) seperti ini, kalau sisi keamanan memang aman tapi kan kalau dari sisi kebakaran berbahaya. Karena posisinya adalah dia sudah terkena panas otomatis besi ini kan mengembang. Artinya kalau mau di buka kadang tidak bisa, juga pada saat sudah kena panas dipegangpun jadinya panas, ini ke depan yang akan kita buatkan gimana caranya desainnya mereka bisa aman, tapi kalau ada kejadian emergency sperti kebakaran juga bisa selamat," ujarnya.
Selain itu, dari korban sendiri, mayoritas tewas juga bukan karena hangus terbakar. Melainkan karena keracunan gas.
"Rata-rata meninggalnya bukan karena terbakarnya, tapi karena keracunan asap yang tidak bisa keluar, kayak kemarin ditemukan di dalam kamar tidur," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
Terkini
-
Banjir Lamongan Rendam 328 Hektare Sawah Warga, 13 Dusun Terdampak
-
Bubuk Mercon Diduga Penyebab Ledakan di Pacitan, 3 Rumah Hancur!
-
Heboh Ledakan Hancurkan 3 Rumah di Pacitan, Sejumlah Warga Luka-luka
-
BRI Perluas Layanan Lewat AgenBRILink untuk Akses Keuangan Merata, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Gubernur Khofifah Sapa Warga di Pasar Murah Bangkalan: Logistik Masyarakat Jelang Nataru Dipenuhi