
SuaraJatim.id - Pemimpin agama Ortodoks Ukraina, Patriark Filaret, bisa jadi orang paling dibenci oleh kelompok Pro-LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) sekarang ini.
Penyebabnya ialah statementnya secara terbuka di saluran TV Ukraina pada Maret 2020 lalu. Ia mengatakan kalau virus Corona (Covid-19) adalah hukuman Tuhan bagi pelaku pernikahan sesama lelaki atau gay.
"Pandemi itu adalah hukuman Tuhan atas keberdosaan umat manusia. Pertama-tama, maksud saya pernikahan sesama jenis," kata Patriark Filaret, seperti dikutip Independent, Kamis (10/9/2020).
Penyataannya tersebut sontak saja memicu kontroversi di negeri Andry Shevchenko itu. Betul saja, tak berselang lama sebuah kelompok hak LGBT Ukraina mengumumkan akan menuntutnya karena diskriminasi dan mempromosikan kebencian.
"Tujuan kami adalah untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa tidak ada lagi tempat untuk pernyataan seperti itu dari para pemimpin gereja di Ukraina," kata Olena Shevchenko, kepala kelompok pro-LGBT+ kepada Thomson Reuters Foundation.
Amnesty International di Ukraina juga mengecam pernyataan itu, memperingatkan bahwa pernyataan tersebut dapat menyebabkan lonjakan kekerasan dan diskriminasi terhadap kelompok minoritas.
Tetapi layanan pers Gereja Patriark Filaret mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa komentar Patriark Filaret tidak melanggar hukum.
"Sebagai kepala gereja dan sebagai manusia, Patriark memiliki kebebasan untuk mengekspresikan pandangannya, yang didasarkan pada moralitas," kata pihak gereja.
Gereja juga mengancam akan mengajukan proses hukumnya sendiri terhadap kelompok-kelompok yang berusaha melanggar nilai-nilai keluarga tradisional Ukraina melalui pengadilan.
Baca Juga: Bupatinya Kena Sanksi Dari Gubernur Jatim, Anggota DPRD Jember Cukur Gundul
Persatuan sesama jenis tidak diizinkan secara hukum di Ukraina dan masih ada banyak permusuhan terhadap kaum gay yang sering kali dipimpin oleh gereja-gereja Ortodoks.
Sebuah survei pada 2017, menemukan 56 persen warga Ukraina setuju bahwa orang LGBT+ harus memiliki hak yang sama. Ini merupakan peningkatan yang signifikan dari jejak pendapat sebelumnya.
Namun, dalam laporan terbaru, Patriark Filaret kini telah dinyatakan positif Covid-19. Meski begitu, Patriark Filaret berada dalam kondisi stabil di rumah sakit. Pihak Gereja juga telah merilis pernyataan resmi secara online.
"Kami memberi tahu Anda bahwa Yang Mulia Patriark Filaret dari Kyiv dan All Rus-Ukraine dinyatakan positif Covid-19 selama pengujian. Sekarang Yang Mulia Patriark sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Kondisi kesehatannya baik," tulis pihak gereja.
Patriark Filaret sendiri sebelumnya telah menjadi tokoh terkenal dan kontroversial di negara Eropa Timur selama beberapa dekade.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Polda Metro Jaya Sita Ijazah Sarjana Jokowi
-
Tuntas! Ini Momen Jokowi Selesai Jalani Pemeriksaan di Mapolresta Solo
-
7 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan RAM 12 GB Memori 512 GB, Performa dan Kamera Handal
-
Tiba di Mapolresta Solo dengan Senyum Lebar, Jokowi Ucapkan Ini ke Wartawan
-
Datangi Mapolresta Solo, Jokowi Jalani Pemeriksaan Kasus Fitnah Ijazah Palsu
Terkini
-
Ketika Bingung Memilih, Inilah Cara Meminta Jawaban Langsung dari Allah
-
Gubernur Khofifah Perkuat Sentra Pangan Tuban dengan Penyerahan Alsintan ke 15 Gapoktan
-
BRI: Peluncuran KDMP oleh Presiden Jadi Momen Penting dalam Membangun Fondasi Ekonomi Kerakyatan
-
Viral Banyak Sarjana Susah Cari Kerja? Ini 5 Solusi dari Allah untuk Anda
-
Desain Kamar Tidur Anak dengan Furnitur Custom: Worth It Nggak, Sih?