Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 11 September 2020 | 17:38 WIB
Teror kembang setaman dan boneka di Kantor KPU Kota Blitar. Foto : Dokumen KPU Kota Blitar]

SuaraJatim.id - KPU Kota Blitar menerima kiriman berupa kembang setaman dan sebuah boneka kertas yang ditusuk dengan jarum dan benang. KPU lalu berkonsultasi dengan Polres Blitar Kota terkait insiden itu.

Kapolres Blitar Kota AKBP Leonard M. Sinambela ketika dikonfirmasi mengatakan sudah berkomunikasi dengan KPU. Kekinian, polisi melakukan evaluasi terkait peristiwa yang mengganggu psikis petugas penyelenggara tersebut.

Menurut Leonard, benda itu ditemukan sopir di KPU ketika balik kantor pasca kegiatan di luar. Oleh salah satu komisioner, sopir itu diperintah untuk membuangnya.

"Tadinya sopir itu membuang atas petunjuk orang KPU kan? Berarti tidak merasa diteror, tapi sekarang malah menjadi seperti ini, makanya ini menjadi evaluasi kita," kata Leonard, Jumat (11/09/2020).

Baca Juga: Serem! Kantor KPU Blitar Diteror Santet

Evaluasi yang dimaksud Leonard, dilihat dari berbagai perspektif. Mulai dari pola pengamanan, tata letak CCTV, hingga penelusuran motivasi dan tujuan peletakan kembang dan boneka kertas tersebut.

Ia mencontohkan, tata letak CCTV perlu diperbaiki agar mampu menyapu seluruh area KPU. Gunanya untuk mencegah tindakan yang tidak diinginkan seperti yang menimbulkan rasa takut. Disisi lain, CCTV belum tentu bisa menjadi alat bukti. CCTV dipakai untuk pembuktian sebuah tindakan.

Leonard justru mempertanyakan gangguan psikis yang dimaksud KPU. Ia juga telah meminta KPU untuk melaporkan segala tindakan yang bersifat mengancam agenda Pilkada Serentak 2020. Sebab, dalam momentum pilkada seperti ini, banyak hal yang sepele bisa jadi besar.

"Penyelenggaraan Pilkada ini kan diamankan. Keamanan dalam bentuk fisik lalu ini menyampaikan dalam bentuk psikis. Nah saya rasa ini perlu dikomunikasikan. Makanya kami juga menghimbau misalnya ada kejadian apapun tolong dilaporkan ke kita," katanya.

"Sekarang kan ancaman nyatanya kan belum ada, ini karena menyangkut pilkada. Kalau pilkada kejadian kecil dijadikan besar, tapi yang jelas kejadian ini kita evaluasi," ujarnya.

Baca Juga: Dinilai Tak Lagi Seirama dengan NU, Kantor PKB Kediri Disegel Nahdliyin

Dalam rekaman CCTV di kantor KPU, kembang setaman dan boneka ditusuk jarum itu dilempar dari luar pagar. Gerbang masuk Kantor KPU juga ditutup sehingga pelaku memilih melemparnya dari luar.

Rekaman itu juga tidak menampilkan secara jelas wajah maupun ciri-ciri pelaku. Informasinya, saat pelemparan itu terjadi, Kantor KPU di jakaga oleh dua orang satpam dan satu personil polisi.

Mantan Kasatreskrim Polrestabes Surabaya tersebut menambahkan segala kejadian di luar tahapan selama Pilkada perlu disikapi dengan bijak. Sedangkan soal kemungkinan adanya tindak pidana dalam peristiwa kiriman kembang setaman dan boneka ditusuk jarum dan benang perlu dikaji kembali.

"Nah itu kita kaji dulu ya, karena saya nggak mau terjebak dengan kata-kata teror ya. Karena teror itu kan hukumnya jelas menimbulkan ketakutan berlebihan.

Tapi yang jelas kita mendapatkan informasi itu bahwa ada sopir, pulang, dia melapor ke bosnya, kemudian diperintahkan di buang," katanya memungkasi.

Kontributor : Farian

Load More