Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 11 September 2020 | 19:50 WIB
Ilustrasi Covid-19. (Pexels)

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan di Kota Malang diakuinya masih minim, yakni 55 - 60 persen.

"Banyak yang sudah punya masker tapi kesadaran untuk memakai kadang rendah. Jadi saat ini bersama-sama kita viralkan bahwa (aturannya) sudah wajib pakai masker," katanya.

Ia melanjutkan, kasus penularan COVID-19 kekinian semakin mencekam. Pertumbuhan mulai 2 Maret, dari 2 kasus sampai menuju 50 ribu kasus butuh waktu 112 hari, pertumbuhannya lamban. Kemudian, dari 50 ribu ke 100 ribu kasus, tahap atau gelombang kedua ini membutuhkan waktu 32 hari dan semakin cepat penyebarannya.

"Dari 100 ribu menuju 150 ribu kasus membutuhkan waktu 26 hari. Kemudian dari 150 ribu menuju 200 ribu kasus, yang hari ini kita masuk kepada angka 200 ribu lebih, membutuhkan waktu 17 hari," katanya.

Baca Juga: Salah Satu Dokter Terbaik RSUD Gambiran Kediri Meninggal karena Covid-19

Hal itu, menurutnya, akibat ketidaktaatan terhadap protokol kesehatan. Sehingga berdampak pada angka penularan yang terus bertambah, serta penyebaran yang akan semakin tidak terkontrol. Maka, pihaknya menegaskan agar masyarakat tertib dan disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

"Keharusan kita paling tidak menengarai orang itu tertib atau tidak adalah pakai masker, orang yang pakai masker Insya Allah tanda dia akan tertib terhadap protokol COVID-19," ujarnya.

Kontributor : Aziz Ramadani

Load More