Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 17 September 2020 | 12:52 WIB
Tim dari BPCB Jawa Timur saat melakukan kajian penemuan struktur bata kuno di Desa Alas Sumur Kecamatan Pujer Bondowoso. [Foto: Moh Bahri/TIMES Indonesia]

Pihaknya juga akan melihat lagi literatur yang ada, mengenai kemungkinan adanya pemukiman kuno di sekitar pegunungan Raung, yang pernah dikunjungi Hayam Wuruk, Raja Majapahit yang berkuasa dari Tahun 1350-1389.

"Kita akan pelajari lagi literasinya agar dalam menafsirkan lebih jelas. Tapi dalam ciri-ciri fisik ini jelas dari Majapahit," tegasnya.

Bersama dengan bata kuno itu, ia juga mendapati lapisan pasir dengan warna agak hitam dan ketebalannya 15 centimeter.

Di atasnya lagi kata dia, ditemukan pasir tapi lebih kasar, agak bongkah dengan ketebalan 41 cm, berada di kedalaman 4,4 meter. Sebelum itu merupakan lapisan tanah lempung.

Baca Juga: Struktur Bata Kuno Era Pra Majapahit Ditemukan di Nganjuk

"Struktur bata pernah teruruk oleh lapisan vulkanis, teruruk lagi dengan lapisan lempung dengan kedalaman 4,4 meter. Jadi memang ada proses bencana alam di lokasi ini. Sehingga struktur ini kemudian terpendam," paparnya.

Ia berharap masyarakat mau bekerja sama kalau kemudian menemukan hal yang sama, karena hal itu ada kesinambungan.

Meski ditemukan struktur bata yang diindikasikan ada hubungannya dengan kerajaan Majapahit, tempat tersebut tak mungkin diekskavasi.

"Karena pemukiman padat penduduk sulit dilakukan eskavasi, kalau di sawah mungkin bisa dilakukan eskavasi," katanya.

Baca Juga: 1 Suro, Pelaku Budaya di Kendal Jamas Keris Majapahit Berusia 700 Tahun

Load More