SuaraJatim.id - Sebuah struktur batu bata kuno ditemukan di Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk. Struktur bata ini diduga peninggalan sebelum era Kerajaan Majapahit.
Kepala Seksi Sejarah, Museum dan Kepurbakalaan Disparporabud Kabupaten Nganjuk, Amin Fuadi menjelaskan struktur bata kuno ini pertama kali ditemukan warga setempat.
"Hari Sabtu kemarin ada laporan dari warga peduli cagar budaya, Pak Burhani. Pak Burhani berdasarkan laporan temannya," kata Amin kepada SuaraJatim.id, Senin (14/9/2020).
Setelah menerima laporan warga, petugas Disparporabud langsung terjun ke lokasi hari itu juga. Kedatangan petugas untuk melakukan pendataan atas stuktur kuno tersebut.
Berdasarkan pendataan petugas, diketahui struktur bata kuno ini berada di pekarangan warga setempat, Thaip. Lokasi struktur kuno berada di tepi sungai kecil yang membelah desa.
Petugas juga telah mengukur bata kuno tersebut. Panjang batu batanya mencapai 32 sentimeter, lebar 21-22 sentimeter, dengan ketebalan sekitar delapan sentimeter.
"Ukuran batanya seukuran dengan bata yang di Situs Sumbergayu di Desa Klurahan juga yang berjarak 300 meter di timurnya lokasi temuan saat ini," papar Amin.
Amin menduga struktur batu bata kuno ini dulunya merupakan talud. Analissis ini baru sebatas dugaan. Sebab masih diperlukan pendalaman lebih jauh atas struktur tersebut.
"Butuh pendalaman lagi, mengingat yang terlihat baru sebagian saja. Rencana akan kami lakukan ekskavasi pendahuluan dengan test speed pada beberapa titik," tutur Amin.
Baca Juga: Tak Terlacak, 2 Cewek di 'Jalur Gowes Gadis Desa' Bawaan Pengamen Foto?
Adapun struktur batu bata kuno yang ditemukan warga ini, lanjut Amin, diduga sezaman dengan Situs Sumbergayu. Diperkiraan struktur kuno ini dibangun sebelum era Majapahit.
"Belum bisa diprediksi berupa apa. Sementara berdasarkan info pinisepuh setempat, dijelaskan bahwa sekitar tahun 60-an pernah ditemukan tulang hewan yang cukup besar," katanya.
"Tulang-tulang hewan itu ditemukan saat membuat bata pada kedalaman sepinggul orang dewasa. Letaknya dua meter di selatan dinding talud tersebut," lanjut Amin.
Kontributor : Usman Hadi
Berita Terkait
-
Pemprov Jatim Usulkan 330 Korban Covid-19 Terima Santunan Rp 15 Juta
-
249 Warga Postif Covid-19, Jatim Menduduki Peringkat Ketiga Terbanyak
-
Dua Hari Jebakan Tikus Listrik di Jatim Kenai Orang, Dua-Duanya Tewas
-
Jatim Jadi Provinsi dengan Kasus Kematian Dokter Akibat Covid-19 Tertinggi
-
Terowongan Kuno Misterius Stasiun Bekasi, Ahli Temukan Struktur Bata Baru
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Pelukan di Bawah Abu Gunung Semeru: Kisah Dramatis Imron Hamzah Gendong Putra Lari dari Wedus Gembel
-
Bahas Erupsi Gunung Semeru, Ini yang Diwanti-wanti Ketua DPR Puan Maharani!
-
Khofifah Pantau Dampak Awan Panas Gunung Semeru: Statusnya Masih Awas!
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas