Scroll untuk membaca artikel
Vania Rossa | Lilis Varwati
Jum'at, 02 Oktober 2020 | 19:49 WIB
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo. (Webinar Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19)

SuaraJatim.id - Jika selama ini kita disarankan untuk menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan saat keluar rumah, kini Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo meminta agar masyarakat juga menerapkan protokol kesehatan saat di dalam rumah. Hal itu dilakukan untuk mencegah klaster penularan dari dalam rumah.

"Patuhi protokol kesehatan tidak hanya di luar rumah tapi di dalam rumah juga. Karena orang yang tidak keluar rumah masih bisa tertular dari orang terdekat yang keluar untuk bekerja. Mereka mungkin tidak sadar sudah menjadi carrier," kata Doni dalam webinar Sosialisasi Strategi Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan Pencegahan COVID-19, Jumat (2/10/2020).

Doni menyampaikan, survei yang dilakukan di rumah sakit rujukan Wisma Atlet menunjukan bahwa 7 persen pasien yang dirawat termasuk kelompok yang tidak pernah keluar rumah.

"Jadi di keluarga tidak serta merta jadi aman. Karena 7 persen hasil survei medis di Wisma Atlet, pasien yang dirawat ternyata tidak pernah aktivitas di luar rumah," ucapnya.

Baca Juga: Sehari 4.174 Pasien, Kasus Corona RI Awal Oktober Nyaris Sentuh 300 Ribu

Doni kembali menegaskan pentingnya mematuhi protokol kesehatan berupa 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Masyarakat hanya diminta untuk disiplin melakukan hal tersebut untuk berkontribusi menurunkan infeksi virus corona.

Tindakan itu tentu lebih mudah dilakukan daripada kewajiban para tenaga medis yang bertugas di rumah sakit, kata Doni.

"Kita hanya diminta disiplin protokol. Tidak sebanding dengan perjuangan para dokter dan tenaga medis lain yang merawat pasien di rumah sakit. Permintaan oleh pakar epidemiologis, pemerintah, agar patuh, itu tidak sebanding dengan perjuangan dokter dan tim medis lainnya. Mereka telah berjuang banyak. Bahkan tidak sedikit yang gugur dalam tugas merawat pasien," tutur Doni.

Load More